Kamis, 5 Maret 2020 Fakultas Ushuludin mengadakan pelatihan penulisan jurnal Ilmiah bertempat di Auditorium lantai I IIQ An Nur Yogyakarta.
Sejumlah 25 Dosen dari berbagai fakultas di IIQ An Nur mengikuti pelatihan tersebut dan beberapa mahasiswa.
Pemateri pelatihan penulisan jurnal Ilmiah tersebut adalah Arif Marfukhin salah satu reviewer jurnal Al Jami’ah UIN Sunan Kalijaga.
“Harapan kami, agar Pak Arif Mafthukin bisa memberikan pengarahan kepada kami tentang bagaimana caranya artikel-artikel dari dosen IIQ An Nur, syukur-syukur bisa menembus jurnal Internasional” Kata Ikhsan ketika memberikan sambutan atas nama Dekan Fakultas Ushuludin.
Senin, 24 Februari 2020 bertempat di Auditorium lantai I. IIQ An Nur mengadakan sosialisasi dan pembagian jadwal kepada seluruh dosen, baik tetap maupun luar biasa.
Sebelum acara sosialisasi tersebut, pihak LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) IIQ An Nur mengumumkan dosen-dosen terbaik yang mempunyai indeks nilai terbaik di tahun ajaran 2019/2020.
Alwi Bani Rakhman, M.HI selaku ketua LPMP menjelaskan bahwa mengumumkan penghargaan dosen ini sebagai bentuk agar para dosen mempunyai semangat yang lebih untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dosen terbaik tersebut dilihat dari 3 kategori mutu dalam pendidikan, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dari ketiga kluster tersebut, pihak LPMP berhasil menyaring dari 36 dosen tetap yang ada di IIQ An Nur.
Berikut adalah dosen yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Pertama, dalam bidang pengajaran diraih oleh Puji Sholikhah, MEI yakni dosen tetap fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sekaligus Kaprodi Ekonomi Syariah. Indeks nilai yang diraihnya sempurna 4.39 dari skala 5.0
Kedua, dalam bidang penelitian diraih oleh A. Sihabul Millah, MA dosen tetap fakultas Ushuludin sekaligus Wakil Rektor III bidang kemahasiswaaan. Di samping ia sering melakukan penelitian, puncaknya adalah mendapatkan penghargaan peneliti terbaik tahun 2019. Melalui judul Habituation of Local Culture in Order to Prevent Religious Radicalism in Sukoharjo, Central Java, ia mampu meyakinkan para juri untuk menjadi peneliti terbaik nasional di tingkat Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKI) se Indonesia.
Ketiga, dalam bidang pengabdian kepada masyarakat diraih oleh M. Ikhsanuddin, MA dosen tetap fakultas Ushuludin sekaligus Dekan fakultas Ushuludin. Pengabdian yang dilakukan oleh Ikhsanuddin tidak hanya di pesantren-pesantren sebagai pengajar, tetapi juga membentuk majlis pengajian Seneng Takon dan mempunyai Channel Youtube dengan nama Kang Ikhsan.
Penghargaan tersebut diberikan kepada ketiga dosen terbaik IIQ An Nur. Alwi Bani Rakhman meyakinkan kepada dosen yang lain bahwa “Pemberian penghargaan ini semata-mata agar dapat meningkatkan kualitas dan mutu di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur” Tegasnya sekaligus menutup acara.
Pada tanggal 07-14 Februari 2020 Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke XV diadakan di Kabupaten Lubuk Linggau Sumatera Selatan.
Khoirun Niswah, seorang mahasiswi IIQ An Nur Yogyakarta Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuludin semester IV, dipercayai menjadi delegasi kecamatannya, yakni kontingen Utara, untuk mengikuti MTQ ke XV.
Adapun kontingen utara dalam acara tersebut mengirimkan 42 peserta dengan berbagai cabang lomba, seperti MTQ (Qiroat), MTtQ (Murottal), Mujawwad, MHQ (Tahfidz) juz 1, 5, 10, 15, hingga 30 juz, MSQ (Syahril Quran), MFQ (Fahmil Quran), MKQ (kaligrafi) dan beberapa lomba lainnya. Niswah mengikuti cabang lomba Kaligrafi kontemporer.
Ia berhasil mendapatkan juara I dengan menyisihkan peserta lainnya yang kurang lebih 35 peserta dari berbagai kecamatan.
Niswah yang merupakan mahasiswa IIQ An Nur Yogyakarta ini akan menjadi perwakilan kafilah Lubuk Linggau untuk melanjutkan MTQ cabang lomba kaligrafi ini ke tingkat provinsi.
“Kami berharap kepada adik-adik yang berlomba di MTQ ini agar tetap semangat dan pantang menyerah. Menang dan kalah itu adalah hal yang wajar dalam perlombaan. kami akan support mereka. Jika dari kafilah Lubuk Linggau ini berhasil juara di tingkat provinsi, atas nama pemerintah akan menghdiahkan umroh gratis untuk siapa saja yang berhasil membawa nama baik kafilah Lubuk Linggau ini”. Ucap Prana Putra Sohe, MM selaku Bupati Lubuk Linggau.
Niswah merupakan seorang mahasiswi yang terus menekuni bidang kaligrafi,
tercatat rekam jejak lomba yang pernah ia ikuti seperti MTQ cabang lomba
kaligrafi mushaf yang diadakan di Universitas Islam Indonesia tahun 2018,
Musabaqoh Wathoniyah cabang lomba kaligrafi kontemporer yang diadakan di
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2019.
Prestasi ini merupakan salah satu bukti bahwa mahasiswa IIQ An Nur Yogyakarta memiliki integritas untuk membumikan Alquran dan mampu bersaing serta berkiprah di manapun ia berada.
Prestasi ini juga tentu akan menjadi ‘cambuk’ tersendiri bagi dirinya dan bagi mahasiswa lain untuk terus mengasah diri, mengoptimalkan potensi yang dimiliki demi menjunjung tinggi almamater dan nilai-nilai Al Qur’an. (Muhamad Jamaludin)
Kamis, 20 Februari 2020. Civitas akademik IIQ An Nur mengadakan rapat di gedung Auditoritum Lantai I dalam rangka pembentukan koperasi yang dihadiri oleh pengelola, dosen dan karyawan IIQ An Nur.
Rapat tersebut dipimpin oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, M. Arif Kurniawan, MEI, Kaprodi Ekonomi Syariah, Dwi Harmoyo, dan Kaprodi Kaprodi Perbankan Syariah, Puji Solikhah, MEI.
Peserta rapat terdiri dari Wakil Rektor, I, II, dan III, dekan Tarbiyah, beserta dosen-dosen dan karyawan IIQ An Nur.
Dr. Khoirun Niat, MA memberikan sambutan bahwa “Sudah lama keinginan pimpinan itu ingin mendirikan koperasi, alhamdulillah hari baru bisa terealisasi”
Rapat yang dimulai pukul 14.00 s.d 16.00 tersebut menghasilkan beberapa hal, utamanya tentang pengurus dan pengawas.
Peserta rapat menyetuji bahwa nama koperasi tersebut adalah KOCITA akronim dari Koperasi Civitas Akademik IIQ An Nur, sedangkan untuk ketua pengurus dipimpin oleh April Purwanto, ME dan dewan pengawas diketuai oleh Dwi Harmoyo, MEI.
Koperasi ini, akan dimulai pada bulan April 2020 sesuai dengan kesepakatan bersama pada acara tersebut. (qm/qm)
Senin, 3 Februari 2020 UIN Sunan Kalijaga menggelar sidang terbuka promosi doktor atas nama H. Khoirun Niat, MA.
Disertasi berjudul Struktur Surat-surat Alif Lam Mim Dalam Al-Qur’an dihadiri oleh sejumlah dewan dzuriyah PP. AN NUR dan dosen IIQ AN NUR.
Dr. Khoirun Niat, Dewan penguji dan Beberapa Masyayikh Dzuriah Pondok Pesantren An Nur Ngrukem
Disertasi tersebut berhasil diujikan di depan Dewan Penguji yang dipimpin oleh Prof. Yudian Wahyudi. MA, Ph.D,
Prof. Dr. Heddy shri ahimsa putr. MA, M.Phil,
Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag
Dr. Phil Sahiron, MA
Prof. Dr. Syihabuddin Qulyubi, Lc, M.Ag
Dr. Ahmad Baidowi, S.Ag, M.Si
Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag
Ahmad Rofik, M.Ag, MA, Ph.D
Penelitian ini menyimpulkan bahwa:
Struktur Surat alif-lām-mīm adalah struktur tiga (segitiga tidak presisi) dengan tiga titik yang saling berinteraksi; dua titik berlawanan dan satu titik di antara keduanya tapi tidak tepat di tengah; dua titik (alif dan mīm) menjadi lambang mukmin dan kafir; sedangkan satu titik (lām) menjadi lambang munafik;
Relasi antara alif-lām-mīm dengan surat yang diawali dengannya adalah relasi simbolis struktural, dengan artian bahwa alif-lām-mīm dan struktur di dalamnya merupakan lambang (tanda) yang menunjukkan struktur isi surat yang diawali dengannya. Dengan demikian alif-lām-mīm menempati posisi utama sebagai tanda sekaligus ringkasan isi surat;
Keenam surat (al-Baqarah, Ali Imran, al-Ankabut, al-Rum, Luqman dan al-Sajdah) diawali dengan bentuk yang sama karena memiliki struktur isi yang sama yang ditunjukkan oleh bentuk alif-lām-mīm.
Keberhasilan Khoirun Niat dalam mepresentasikan disertasinya berhasil meraih predikat cumlade, Prof Yudian mengatakan “Selamat Nilai Disertasi anda sangat memuaskan dan menjadi Dr. yang ke 700 UIN Sunan Kalijaga.”
Minggu, 9 Februari 2020 Dosen IIQ An Nur mengadakan acara motivasi belajar kepada siswa-siswi MA Al Ma’had An Nur untuk menghadapi UN bulan depan.
Pada acara tersebut dipandu oleh M Arif Kurniawan, MEI sebagai moderator dan Gijanto, M.Pd sebagai pemateri motivasi training.
Peserta terdiri dari jurusan IPS, IPA, dan Agama yang berjumlah 232 siswa-siswi. Diharapkan pada acara tersebut, para siswa-siswi mempunyai motivasi dan kepercayaan diri yang tinggi untuk menghadapi UN mendatang, kata Arif Kurniawan.
Hadir pula kepala sekolah MA yakni Izzatu Muhammad, SH yang memberikan sambutan agar tidak hanya berhenti di jenjang MA, karena masih ada jenjang selanjutnya, yakni di perguruan tinggi.
Wakil rektor bidang Akademik Dr. Khoirun Niar, MA juga mengatakan demikian bahwa “sebagai siswa harus mempunyai semangat belajar yang tinggi untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya”
Selasa, 27 Januari 2020 SMA Negeri I Cukuh Balak Tanggamus Lampung melakukan kunjungan dalam rangka study tour di Kampus Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur Bantul.
Acara tersebut dihadiri oleh 80 orang yang terdiri dari siswa, guru, dan perwakilan dari IIQ An Nur.
Kepala Sekolah SMAN I Cukuh Balak Tanggamus Lampung memberikan sambutan di acara tersebut tentang pentingnya studi lanjut setelah lulus SMA.
“Masyarakat Lampung berkunjung ke Yogyakarta sbg kota pelajar dan pesantren, berkeinginan mendorong para siswa untuk lebih semangat study lanjut, ke berbagai perguruan tinggi, agar nantinya bisa memajukan daerah nya dan menjadi pemimpin yang cerdas dan berakhlaq mulia” Katanya dalam sesi sambutan.
Khoirun Niat, MA selaku Wakil Rektor I bidang Akademik memberikan sambutan mengaku senang kedatangan tamu dari SMAN I Cukuh Balak Tanggamus Lampung.
Ia memberikan informasi tentang IIQ An Nur yang merintis kampus berbasis pesantren, sebab IIQ berada di lingkungan pesantren, hingga ini yang akan dijadikan sebagai ciri khas IIQ An Nur.
Selain itu, keunggulan yang ada di Kampus IIQ An Nur adalah Tahfidzul Qur’an yakni mata kuliah yang diwajibkan oleh semua mahasiswa IIQ An Nur agar menjadi sarjana Qurani dan berakhlak mulia.
Acara diakhiri dengan pemberian souvenir dari kedua belah pihak. Kemudian beberapa siswa langsung mendapat informasi dari bagian admisi tentang informasi pendaftaran mahasiswa baru.
Memasuki akhir semester gasal TA 2019/2020 IIQ An Nur melaksanakan program KKN sebagai implementasi salah satu tri dharma perguruan tinggi yakni Pengabdian kepada masyarakat.
KKN IIQ An Nur ke XV tahun 2020 ini bertempat di Desa Pundong Bantul Yogyakarta.
Ketua LPPM IIQ An Nur yakni Muslim, M.Pd menjelaskan bahwa pentingnya pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk KKN ini adalah salah satu bentuk tugas wajib yang diemban oleh mahasiswa, kelak ketika mereka sudah lulus dan terjun ke masyarakat.
Desa Pundong merupakan desa yang sudah ditempati dua kali ini, karena permintaan dari kepala desa dan masyarakat setempat dalam mendampingi kegiatan masyarakat di desa tersebut.
KKN IIQ An Nur 2020 diikuti oleh 120 mahasiswa dari berbagai fakultas di IIQ An Nur mulai dari Tarbiyah, Ushuludin dan Ekonomi Bisnis Islam.
“Harapan kami, Mahasiswa IIQ An Nur bisa membantu sekaligus melatih kepekaan sosial mereka di desa tersebut agar ilmu yang sudah dipelajari di kampus bisa benar-benar diamalkan” Tegas Muslim.
Kelompok KKN dibagi menjadi 12 kelompok yang ditentukan secara acak berdasarkan kompetensi masing-masing mahasiswa.
Bertempat di pendopo Pondok Pesantren An Nur, studi banding tersebut secara khusus membicarakan tentang cara menyinergikan semangat pesantren dan kampus, utamanya dalam bidang tahfizul Quran.
Khoirun Niat, MA selaku warek I bidang akademik menjelaskan bahwasannya di IIQ An Nur diterapkan sistem sks dalam setiap semester untuk mata kuliah Tahfiz.
Hal ini dilakukan untuk memberikan kewajiban beban sks agar ditempuh oleh mahasiswa.
Setiap semester mahasiswa wajib menempuh 2 sks yang sebanding dengan 3 juz bagi yang mengambil tahfiz, bagi yang non tahfiz wajib menghafalkan surat-surat penting dalam alquran, yang sudah ditentukan oleh pihak kampus.
“Setiap tahun, IIQ berhasil mewisuda sarjana sekaligus tahfizul Quran 30 juz” Pungkas Khoirun Niat.
Diikuti oleh puluhan dosen dan staff STITQ sekaligus 80an mahasiswa, banyak mahasiswa yang bertanya dan ingin diberikan tips-tips menghafalkan Alquran.
Dalam hal ini, dijawab oleh KH. Muslim Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren An Nur Bantul “Menghafalkan Alquran tidak membutuhkan kemampuan yang lebih, namun yang dibutuhkan adalah kemauan yang lebih”
“Tidak perlu minder jika tidak mempunyai kemampuan, misalnya kecerdasan yang unggul dalam proses menghafalkan Alquran, yang penting adalah kemauan, sudah banyak cerita dan kisah tentang para penghafal Alquran yang sukses bukan karena kemampuan, namun kemauannya kuat hingga ia berhasil” Lanjut KH. Muslim Nawawi.
Acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam KH. Nawawi Abdul Aziz pendiri Pondok Pesantren An Nur.
Kamis, 26 Desember 2019 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IIQ An Nur Yogyakarta mengadakan seminar nasional ekonomi berbasis pesantren.
Seminar Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan tema “Mengembangkan lembaga keuangan syariah yang inovatif berbasis kepesantrenan”
Bertempat di Auditorium IIQ An Nur, seminar tersebut dihadiri oleh kepala bagian IKNB OJK yakni Bapak Nur Hafid.
Adapun sebagai pembicara seminar adalah pertama Maya Y Priyanto yang menjabat sebagai OJK DIY. Kedua, kepala KUKMP Kab. Bantul. Agus sulistyana MM, dan ketiga Zahirotul Kamiliyah sebagai salah satu dosen tetap di fakultas EBI IIQ An Nur Yogyakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa IIQ An Nur, dosen-dosen dan para praktisi ekonomi di daerah Bantul dan sekitarnya sebagai wujud kesadaran akan pentingnya lembaga keuangan yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
“Acara ini merupakan sebuah upaya membangun sinergitas pesantren dan perguruan tinggi agar mempunyai hubungan yang saling menguntungkan demi kemajuan sebuah lembaga keuangan” Tegas M. Arif Kurniawan (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IIQ An Nur Yogyakarta)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IIQ An Nur Bantul menggelar aksi bagi-bagi bunga di Jalan Jenderal Sudirman. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ibu Sedunia, Minggu siang (22/12/2019).
Aksi bagi-bagi bunga tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswa, yang semuanya adalah kader-kader PMII Komisariat IIQ An Nur. Mayoritas yang mengikuti aksi bagi-bagi
bunga adalah para kader perempuan.
Para kader PMII berpencar saat kendaraan-kendaraan
berhenti di lampu merah untuk membagikan bunga kepada ibu-ibu yang melewati
jalan tersebut.
Bagus Dwi Prabowo selaku Ketua Pengurus
Komisariat IIQ An Nur mengungkapkan bahwa aksi bagi-bagi bunga tersebut
merupakan bentuk apresiasi terhadap para ibu yang berjasa besar dalam membangun
peradaban bangsa ini.
“Aksi
bagi-bagi bunga yang kami lakukan tidak hanya sebagai bentuk kepedulian kami pada ibu, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kami terhadap peran perempuan dalam membangun bangsa ini. Jadi, perempuan bukan hanya berperan sebagai seorang Istri,” jelas Bagus.
Aksi bagi-bagi bunga tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan sedikitpun. Hal ini terlihat dari para peserta yang beraksi tanpa mengganggu jalannya arus lalu lintas di jalan. Hingga aksi bagi-bagi bunga berakhir, para pesertapun mampu membubarkan diri dengan tertib. (Ade/Fitri, Harokati)
Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an [IIQ] An-Nur Yogyakarta mendapatkan penghargaan peneliti terbaik tingkat nasional 2019. Dosen berprestasi tersebut adalah Ahmad Sihabul Millah, MA. Melaui karya penelitian dengan Judul Habituation of Local Culture in Order to Prevent Religious Radicalism in Sukoharjo, Central Java, ia mampu meyakinkan para juri untuk menjadi peneliti terbaik nasional di tingkat Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKI) se Indonesia.
Pengahragaan bidang penelitian tersebut diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Kementerian Agama melalui ajang Biannual Conference on Research Result (BCRR) 2019 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 3-5 Desember 2019. Anugerah bergengsi tingkat nasional ini merupakan gelaran perdana sebagai bentuk apresiasi kepada para peneliti terbaiknya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), juga untuk mendorong PTKI terus melakukan penelitian. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid yang hadir di malam Anugerah Riset Terbaik Tingkat Nasional 2019 menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan pihak-pihak yang terlibat dalam event bertemunya peneliti-peneliti handal di lingkungan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam).
“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Keluarga Besar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang mampu melahirkan sejumlah inovasi dan program-program trobosan yang luar biasa ini,” ujar Wamenag saat menutup gelaran BCRR 2019, Rabu (4/12/2019) Saya mendorong kepada jajaran PTKI untuk terus konsisten dengan program seperti ini guna memperoleh hasil riset yang berkualitas, sebagaimana dalam visi misi bapak presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) selama lima tahun ke depan adalah peningkatan sumber daya manusia(SDM). Peningkatan kualitas SDM sudah sepatutnya bagi kita untuk mampu memberikan pengharapan kerja yang berorientasi pada peningkatan kecakapan serta penguatan agamaan yang baik, mempersiapkan generasi unggul di zaman yang penuh dengan tantangan yang demikian kompleks,ucapnya.
Wamenag menuturkan, BCRR ini sebagai program dan trobosan PTKI di dunia riset, juga sebagai instrumen Kementerian Agama dalam melakukan akuntabilitas secara akademik atas pemanfaatan dana riset yang berjumlah 30% dari alokasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) secara nasional. Mempertanggung jawabkan secara akademik merupakan keharusan bagi kita semua, bahwa sekecil apa pun anggaran yang kita manfaatkan dari anggaran negara itu sudah sepatutnya dan selayaknya harus dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan kemasyarakatan dan kewibawaan bagi dunia perguruan tinggi,
Lebih lanjut, Wamenag juga berpesan kepada stakeholder PTKI terutama para dosen dan mahasiswa harus benar-benar melakukan kegiatan riset. Pasalnya, riset merupakan akumulasi seluruh kompetensi atau kapasitas dosen, dimana penguasaan pengetahuan, kemampuan nalar, kecakapan dalam menuangkan tulisan, serta mempertahankan ide dan gagasan terkumpul menjadi satu dalam rangkaian proses riset yang dilakukan.
“Menurut saya, tantangan terbesar dari dunia perguruan tinggi mana pun adalah bidang riset ini. Kewibawaan dan nama besar perguruan tinggi juga sangat ditentukan oleh riset. Terkendalanya angka kredit dosen juga sering kali terkendala oleh minimnya riset” tandasnya.
Berikut 20 Peneliti Terbaik dan 5 Peneliti Terbaik utama hasil seleksi di ajang BCRR 2019 yang menerima anugerah Riset terbaik 2019, yaitu :
Agus Zaenul Fitri, IAIN Tulung Agung
Ahmad Ali Nurdin, UIN Gunung Djati Bandung
Ahmad Sihabul Millah, IIQ An-Nur Yogyakarta
Amirah Diniaty, UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Asep Saepudin Jahar, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Asti Meiza, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Budiyono Saputro, IAIN Salatiga
Erna Aftanti, IAIN Tulungagung
Hasan Marzuki, UIN Raden Fatah Palembang
Flori Ratna Sari, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Irham Falahudin, UIN Raden Fatah Palembang
Irma Riyani, UIN Gunung Djati Bandung
Lianah, UIN Walisongo Semarang
M. Husnul Abid, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
Muhammad Fuad Zain, UIN Purwokerto
Najahan Musyafak, UIN Walisongo Semarang
Nur Said, IAIN Kudus
Rado Yendra, UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Rian Vebrianto, UIN Sultan Syarif Kasim Rian
Taufik Edy Sutanto, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ahmad Sihabul Millah (Dosen IIQ An Nur Yogyakarta)
Sedangkan yang terpilih menjadi 5 Penelitian Terbaik Utama, yaitu
Agus Salim dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan penelitian berjudul Dari Netral-Pasif ke Netral-Aktif: Melacak Jejak-Jejak Justifikasi Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam Mengadvokasi Identitas Islam Moderat.
Hasniah Aliah dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan judul penelitian Fabrikasi Semikonduktor Keramik ZnxFe2×03;Mn Berbahan Alam Lokal sebagai Sensor Alkohol dan Formalin.
Muzayyin Ahyar dari IAIN Samarinda dengan judul penelitian Aksi Bela Islam; Kliktifisme Islam dan Otoritas Baru Propaganda Agama di Era Milenial di Indonesia.
Aksin dari IAIN Ponorogo dengan judul penelitian Dari Membela Tuhan ke Membela Manusia (Kritik atas Nalar Agamaisasi Kekerasan)
Mada Sanjaya W.S dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan judul penelitian Integrasi Ilmu Falaq, Sains dan Teknologi Robot dalam Perancangan Alat Ukur Arah Kiblat Portable Menggunakan Metode al-Biruni dalam Kitab Tahdid Nihayat al-Amakin.