
IIQ An Nur Jogja Mewisuda 20 Hafiz/Hafizah dari 125 Wisudawan
Bantul – Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta melaksanakan prosesi Wisuda Sarjana yang ke-14 sekaligus Harlah ke-20 pada Sabtu, 10 September 2022. Kegiatan tersebut berlangsung secara luring di halaman kampus dengan dihadiri oleh para pejabat, ulama, dan pimpinan daerah, baik dari dzurriyah Pondok Pesantren An Nur, Pemerintah Daerah, Kepolisian, Kementerian Agama, Kopertais, dan para pimpinan dari berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada prosesi wisuda kali ini, Rektor IIQ An Nur Yogyakarta, Dr. Ahmad Sihabul Millah, M.A., mewisuda sebanyak 125 wisudawan yang terdiri 47 putra dan 78 putri dari tiga fakultas, yakni 75 wisudawan dari Fakultas Tarbiyah, 26 wisudawan dari Fakultas Ushuluddin, dan 24 wisudawan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dari jumlah tersebut terdapat 49 wisudawan dengan predikat cumlaude dan 20 wisudawan dengan gelar hafiz/hafizah 30 juz 2 di antaranya telah menyelesaikan Qiroah Sab’ah. Adapun wisudawan terbaik atas nama Nafis Fathin Nafi’ah dengan IPK 3.84 dan wisudawan tercepat atas nama Siti Nurlaela dengan masa studi 3 tahun 6 bulan 11 hari.
Dalam amanatnya, rektor IIQ An Nur memberikan informasi capaian perkembangan kampus selama dua tahun terakhir, baik dari Tridharma Perguruan Tinggi maupun prestasi dosen dan mahasiswa serta berbagai kerjasama dengan instansi dan dunia industry. Selain itu, rektor juga berpesan kepada seluruh wisudawan untuk menjadi duta di masyarakat dalam pengembangan Islam Wasathiyah, baik wasathiyah dalam akidah, syariah, dan mu’amalah. Jika sudah menjadi alumni, mereka harus terus mencintai tanah air dan bangsa di manapun berada.
“Semoga seluruh wisudawan mendapat ilmu manfaat dunia dan akhirat. Ketika kalian menjadi alumni, teruslah berusaha sekuat tenaga membumikan al Qur’an dalam rangka menebar manfaat kepada umat tanpa melihat batas agama, suku, budaya, dan adat istiadat yang ada.” Tambahnya.
Dalam sambutan lain, ketua Yayasan Al Ma’had An Nur yang sekaligus Mustasyar PWNU DIY, romo KH Yasin Nawawi, menyampaikan rasa syukurnya karena sampai saat ini IIQ An Nur masih eksis dan dan terus berkembang sesuai misi dan visi pendiri An Nur, almarhum alaghfurlahu Romo KH. Nawawi Abdul Aziz. KH Nawawi adalah sosok yang sangat visioner. Maka dari itu, beliau berpesan bahwa IIQ An Nur tidak boleh mengalami kemunduran dalam berbagai hal. Kampus ini harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Menjadi sarjana di IIQ An Nur Yogyakarta adalah sarjana yang berani beda, karena sarjana di sini adalah sarjana sekaligus santri. Artinya, semua mahasiswa dan alumni di IIQ An Nur adalah mahasantri. Oleh karena itu, misi mahasantri di kampus ini adalah menjadi insan cendekia yang memiliki akhlaq qurani, bermanfaat bagi agama, masyarakat, nusa dan bangsa. Maka salah satu ikrar alumni dalam mempertahankan ahlussunnah wal jamaah menjadi sangat penting dan inti.” Tambah Beliau.
Sambutan lain dari Bupati Bantul, bapak H. Abdul Halim Muslih, menuturkan bahwa saat ini dunia terus mengalami pergolakan pemikiran dan peradaban, sehingga manusia terus dituntut untuk berkompetisi dan berkolaborasi. Maka umat Islam yang memiliki Aswaja pasti selalu terlibat dengan pergolakan itu. Untuk itu, modal paling dasar adalah mendasarkan dan penguasaan Al Qur’an, karena Al Qur’an merupakan sumber segalanya, yang dijabarkan oleh hadis dan qaul-qaul ulama muktabar. Maka dari itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul bangga adanya IIQ An Nur ini. Hal ini mendapat nilai tersendiri karena di wilayah Bantul ada perguruan tinggi berbasis Al Qur’an yang berkualitas di Indonesia dan kualitas sarjananya yang sangat mumpuni.
Selain itu, sambutan terakhir dari perwakilan Kopertais 3 Yogyakarta yang diwakili oleh Dr. Moh Syuhada. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan bahwa terkadang dunia industri saat ini lebih membutuhkan fresh graduate yang tidak melihat latar belakang sarjananya. Artinya, pendidikan ke depan harus mengembangkan keilmuan yang holistik dan multidisipliner. Hal itu akan menjadi kekuatan sekaligus tantangan bersama. Jika melihat sejarah Islam sendiri, sebenarnya Nabi dan para Rasul memiliki keilmuan yang holistik dan multidisipliner, sebut saja Nabi Yusuf yang tidak hanya ahli agama, tetapi ahli perbankan kerajaan saat itu.
Maka dari itu, kemampuan sarjana IIQ An Nur tidak hanya menguasai ilmu agama semata, tetapi juga harus diimbangi dengan kemampuan praksis dalam menjawab permasalahan kehidupan keseharian dan Kopertais meyakini bahwa seluruh civitas akademika IIQ An Nur bisa membawa institusi ini semakin maju dan mengarah kesana.
“Untuk para wisudawan, teruslah menjadi pembelajar karena Islam mengajarkan untuk terus belajar sepanjang hayat. Hari ini boleh bersuka cita karena diwisuda, tetapi esok hari kalian harus mulai lebih berpikir untuk menyongsong masa depan.” Ujar Sekretaris Kopertais 3 Yogyakarta ini.
Prosesi wisuda ditutup dengan do’a oleh pimpinan Al Ma’had An Nur Yogyakarta, KH. Muslim Nawawi. Setelah itu, dilanjutkan dengan ramah tamah antara civitas academica dengan para tamu undangan.
Pewarta: Ahmad Shofiyuddin Ichsan
Penyunting: Qowim Musthofa