Tag: KKN Sapon

  • Pelatihan Bakpia di Sapon oleh KKN IIQ

    Pelatihan Bakpia di Sapon oleh KKN IIQ

    Sidorejo- KKN IIQ menawarkan program apa yang dibutuhkan ibu-ibu PKK Sapon, dan ibu-ibu PKK meminta pelatihan membuat bakpia. KKN IIQ menyanggupi dan menentukan hari, kemudian KKN IIQ mempersiapkan bahan-bahan dan pelatih.

    Minggu, 25/02/2018, setelah Dzuhur, dilaksanakan pelatihan yang diinginkan ibu-ibu PKK. Pelatihan membuat bakpia. Bertempat di rumahnya Mbah Senen, RT 01 Sapon, lebih dari tiga puluh ibu-ibu dengan antusias mengikuti pelatihan ini.

    Karena dari KKN IIQ tidak ada yang bisa membuat bakpia, maka dihadirkan pakar membuat bakpia yaitu Nasih Ulwan Ramadhan. Salah satu pengusaha sukses bakpia dari Imogiri, Bantul.

    Bahan-bahan yang disediakan oleh KKN langsung digarap oleh para peserta. Dibawah bimbingan Nasih, ibu-ibu dengan khidmat memperhatikan setiap arahannya.

    Ada beberapa KKN IIQ yang hadir dan menemani ibu-ibu memasak bakpia. Ayum Meilani, Sri Rohaina, Nurul Fatimah, Faikhatun, dan Toha Ziaulhaq.

    Penanggungjawab pelatihan bakpia ini adalah Sri Rohaina dan Toha Ziaulhaq. Keduanya yang mendampingi Nasih, pelatih pelatihan bakpia ini.

    foto oleh Marjiyanta

    Tepung terigu, minyak, butter, margarin, fullcream, cokelat, kacang hijau, dll. diolah sedemikian-hingga hingga menjadi bakpia seperti yang diinginkan.

    Setelah adonan isi jadi, dan isian sudah tergulung adonan tepung terigu untuk kulitnya, maka segeralah bakpian dimasikkan ke oven/penggorengan bakpia. Dan terlihat para peserta berdebar-debar menunggu hasilnya. Apakah enak atau tidak? Keasinan atau kemanisan? Atau kesalahan yang lain? Menunggu hasil memang selalu mendebarkan. Termasuk menunggu bakpia matang dan siap hidang.

    Sebanyak 500an biji bakpia dibuat. Ada tiga rasa: cokelat, keju, dan kacang hijau. Kenapa hanya dibuat tiga rasa, karena keterbatasan waktu.

    Setelah bakpia pertama keluar dari oven, semua ibu-ibu berebut untuk mencicipi. Saling pandang sebentar, hening, lalu mereka mulai tersenyum. Hasilnya tidak jauh dari bayangan mereka: enak.

    Semua hasil prakteknya dibagikan ke ibu-ibu yang ikut hadir dalam pelatihan. Sebagai buah tangan mereka sendiri. Sebagian dibagikan ke Paak Dukuh dan tokoh masyarakat.

    Menurut Sri Rohaina, pelatihan ini sengaja diberikan ke ibu-ibu PKK Sapon karena memang seperti permintaan. Pengabdian KKN IIQ memang tidak hanya mengenai soal agama, namun juga hal-hal kemasyarakatan.

    “Kalau program keagamaan,kita sudah menghidupkan TPA di dua masjid di Sapon. Masjid Ar-Rahmah dan masjid Al-Iklas. Juga TPA untuk ibu-ibu di masjid Ar-Rahmah. Bahkan di masjid Al-Iklas diadakan pelatihan hadroh.” Ungkap Sri.

    “Tapi selain di bidang keagamaan,” lanjut Sri. “kita juga memberikan pelatihan bakpia, lomba memasak untuk ibu-ibu, cek kesehatan untuk warga, dan juga ada pelatihan kerajinan tempurung.”

    Sementara menurut Ibu Dukuh Sapon, ia merasa senang sekali dengan kegiatan pelatihan ini. Selain sebagai ajang silatuhmi ibu-ibu PKK, juga bisa menambah ilmu tentang masak-memasak.

    Selalu menyenangkan bergaul bersama ibu-ibu PKK Sapon. Selain selalu gayeng dan meriah, selalu muncul ide segar yang bisa bikin tertawa bersama yang membuat suasana menjadi riang. Bahagia. (Marjiyanta)

  • KKN IIQ Melatih Hadroh Remaja Masjid Sapon

    KKN IIQ Melatih Hadroh Remaja Masjid Sapon

    Salah satu program KKN IIQ di desa Sidorejo dusun Sapon adalah menyelenggarakan pelatihan hadroh. Pesertanya adalah remaja masjid al-Iklas dan masjid ar-Rahmah Sapon.
    Foto oleh Marjiyanta
    Berawal dari penawaran program oleh KKN IIQ pada saat menghadiri pertemuan rutin dengan remaja masjid al-Iklas Sapon, pada Sabtu (27/01/2018), program pelatihan hadroh yang ditawarkan dan diamini oleh remaja masjid. Pelatihan diadakan setiap Selasa malam dan Jum’at malam setelah Isak. Pelatihan hadroh didampingi Isti Faidatul Amanah dan Rinto Pranoko. Keduanya memiliki kemampuan bermain hadroh dan juga sebagai vokalis. Peralatan yang digunakan untuk sementara ini menggunakan miliknya Isti. Malam ini, Rabu, 28/02/2018, latihan kembali digelar. Remaja masjid al-Iklas dan ar-Rahmah hadir latihan. Dipimpin Andi, ketua Remaja masjid al-Iklas, remaja masjid Sapon berlatih dengan semangat. Sekira 15 orang ikut berlatih, baik laki-laki dan perempuan. Latihan dimulai sehabis Isak dan berakhir jam dua belas malam. Bagi yang perempuan, biasanya mereka pulang sekira jam setengah sebelas malam. Target dari pelatihan ini, remaja masjid Sapon bisa pentas di acara pengajian yang akan diadakan pada tanggal 10 Maret 2018. Saat pengajian itu diharapkan anggota Remaja Masjid sudah berani tampil di panggung saat acara pengajian nanti. KKN IIQ Sapon menghadirkan dua pelatih yaitu Ricky Viktor dan Hamam Nasirudin, KKN IIQ yang berasal dari dusun Geden. Selain tentunya ditemani oleh KKN IIQ di Sapon. Pelatihan hadroh ini juga mendapat dukungan dari para sesepuh, terutama oleh Dukuh Sapon, Sunardiyanto. Bahkan Sunardiyanto selalu hadir dalam setiap latihan. Sunardiyanto mengatakan senang jika nantinya remaja masjid bisa tampil di acara pengajian. Selain sebagai ajang mengasah mental, juga membuat mereka semangat dalam berlatih. “Harap maklum jika agak sulit melatih mereka, Mas. Seumur hidup baru kali ini mereka belajar alat musik tetabuhan.” Demikian kata Sunardiyanto. “Baru kali ini KKN yang pernah singgah di Sapon mengajari hadroh. Selain bisa meramaikan masjid, juga bisa melatih jiwa berkesenian yang islami bagi remaja masjid.” Tutup Sunardiyanto. (Marjiyanta, 28/02/2018)

    [learn_press_profile]