Blog

Korps Dakwah (KORDA) IIQ An Nur Yogyakarta menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUBES) ke XII pada hari Jum’at Sabtu, 27-28 Januari 2023 bertempat di Ruang Auditorium IIQ An Nur. Pada hari pertama, digelar pembukan MUBES KORDA XII yang dilanjutkan dengan siding pleno tentang tata tertib.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubhanul Wathan, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Ustadz Rustam Nawawi, M.Pd selaku pencetus pendiriya organisasi KORDA ini. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa  “Dalam organisasi yang sehat yakni memiliki kesamaan visi membangun solidaritas internal dan eksternal sebagai penguatan kemandirian organisasi, terus
berinovasi mengingat tantangan dakwah era digital membutuhkan pemimpin baru yang mampu mencerahkan umat”.

Sambutan juga disampaikan oleh ketua umum KORDA, Erik Maulana yang akan selesai masa jabatannya. “Saya ucapkan Terimaksih banyak atas kebersamaan dalam menjalankan amanah di kepengurusan KORDA 2021-2022 selama ini, semoga segala daya dan upaya kita dalam menjalankan kegiatan Korda ini bernilai pahala di sisi Allah swt… amin” tutup Erik.

Dihari pertama ini dihadiri oleh sekitar 45 peserta, panitia, dan tamu undangan. Setelah pembukaan Sidang Pleno I langsung digelar untuk membahas tata tertib persidangan. Hari pertama ditutup dengan pengajuan  laporan pertanggungjawaban pengurus KORDA periode 2022-2023 kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa Institit Ilmu Al Qur’an An Nur Yogyakarta.

Hari kedua langsung dibuka dengan Sidang Komisi dan diakhiri dengan pemilihan ketua umum KORDA periode 2023-2024. Pada saat pemilihan dilakukan, terdapat dua calon yang terpilih dari pemilihan bakal calon. Dua orang itu adalah Siti Sopiyah (mahasiswa IIQ An Nur prodi IAT semester VI) dan Eka Aprilianingsih (mahasiswa IIQ An Nur prodi IAT semester IV). Dalam pemilihan ketua umum ini, Eka Aprilianingsih mengungguli beberapa suara dari Siti Sopiyah. Dengan hasil ini, Eka Aprilianingsih dinobatkan sebagai mandataris Ketua Umum KORDA IIQ An Nur Yogyakarta periode 2023-2024. Eka Aprilianingsih merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua umum KORDA IIQ An Nur Yogyakarta. Hal ini juga disampaikan dalam sambutannya setelah dinobatkan sebagai mandataris ketua umum. Eka mengatakan bahwa “Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah ini, sekaligus akan mempelopori mahasiswi IIQ An Nur untuk terus berkembang dan berproses dalam bidang akademik maupun non-akademik. Akhirnya, MUBES XII KORDA IIQ An Nur ditutup dengan pembacaan ketetapan sidang dan penutupan.

Dalam rangka melanjutkan tradisi kepengurusan sebelumnya, DEMA Fakultas Tarbiyah kabinet Prakarsa bersama dengan HMPS PGMI menyelenggarakan program terakhirnya yang bernama Semarak Tarbiyah. Program ini merupakan program tahunan yang di dalamnya terdapat berbagai cabang perlombaan. Berbeda dengan edisi sebelumnya, perlombaan dalam rangka Semarak Tarbiyah ini tidak hanya dikhususkan untuk internal mahasiswa fakultas Tarbiyah saja, namun juga terbuka untuk seluruh mahasiswa Institut Ilmu Al Qur’an An Nur Yogyakarta. Hal ini diharapkan menjadi daya tarik bagi mahasiswa IIQ An Nur di luar fakultas Tarbiyah. Terbukti dari keseluruhan peserta perlombaan Semarak Tarbiyah, 30% diantaranya berasal dari luar fakultas Tarbiyah.

Semarak Tarbiyah edisi tahun ini mengusung tema “Mencetak Generasi Tarbiyah yang Berkompeten dan Berprestasi”. Bukan tanpa alasan, tujuan diangkatnya tema tersebut adalah agar dapat menjadi tolak ukur bagi mahasiswa IIQ An Nur, khususnya mahasiswa fakultas Tarbiyah untuk berkompetisi di tingkat regional maupun tingkat nasional, bahkan internasional. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Nur Khasanah selaku ketua panitia.

Terdapat 6 cabang perlombaan yang diadakan, yakni tenis meja, kaligrafi, esai, MTQ, sholawat solo dan cipta baca puisi. Perlombaan berlangsung meriah dengan diikuti oleh 55 peserta yang merupakan mahasiswa IIQ An Nur semester 1 sampai dengan semester 7.

Dimulai pada hari Jum’at, 6 Januari 2023, perlombaan diawali dengan lomba tenis meja dan kaligrafi yang bertempat di ruang kelas MA Al Ma’had An Nur, serta lomba MTQ dan cipta baca puisi di Auditorium IIQ An Nur. Adapun pengumpulan esai dilakukan pada hari sebelumnya, yakni Kamis, 5 Januari 2023.

Selanjutnya, pada hari Sabtu, 7 Januari 2023, berlangsung lomba sholawat solo sekaligus diikuti dengan penutupan Semarak Tarbiyah yang bertempat di Auditorium IIQ An Nur Yogyakarta. Perlombaan berlangsung meriah karena dihadiri oleh beberapa mahasiswa lain yang turut menyaksikan dan meramaikan. Turut hadir pula pada acara tersebut, Presma IIQ An Nur untuk memberikan sambutan dan menutup acara.

“Diharapkan program perlombaan yang mengasah bakat mahasiswa IIQ An Nur ini terus berjalan hingga melahirkan bibit-bibit generasi berprestasi sebagai bentuk perannya sebagai mahasiswa,” begitu harapan Muhammad Faisal Dzulfahmi, Presma IIQ An Nur Yogyakarta.

Sambutan juga disampsikan oleh ketua DEMA Fakultas Tarbiyah, Wildan Barikna. “Program-program seperti ini (Semarak Tarbiyah) yang mendukung bakat mahasiswa harus terus didukung dan diadakan. Hal ini bertujuan selain untuk mengejar prestasi, juga untuk mengembangkan kualitas sumber daya mahasiswa IIQ An Nur, khususnya mahasiswa fakultas Tarbiyah dalam bidang akademin maupun non akademik” tuturnya. “Kita harus tunjukkan bahwa mahasantri itu bukan hanya bisa mengaji, tetapi juga berani berkompetisi dan berprestasi. Tetap semangat dan sampai jumpa di Semarak Tarbiyah selanjutnya” tutupnya. Kegiatan Semarak Tarbiyah ditutup dengan pengumuman sekaligus pembagian hadiah Winner dan Runner Up perlombaan. Peserta yang memenangi lomba pun foto bersama Ketua panitia Semarak Tarbiyah, Ketua HMPS PGMI dan Ketua DEMA Fakultas Tarbiyah.

Yogyakarta, 19 Januari 2023 Bawaslu mengundang Rektor IIQ An-Nur dalam acara sosialisasi indeks kerawanan Pemilu (IKP) Kabupaten Bantul. Namun Rektor IIQ An-Nur sedang berhalangan hadir lalu digantikan oleh Qowim Musthofa, salah satu anggota LPPM IIQ An-Nur.

Acara yang dihadiri oleh puluhan perwakilan lembaga di Bantul itu diselenggarakan di Hotel Ros In Yogyakarta. Ketua Bawaslu Bantul, Ibu Harlina menjelaskan bahwa “Bawaslu mengundang beberapa lembaga dan mitra agar bisa berpartisipasi dalam pengawasan pelaksanaan pemilu pada tahun 2024 kelak,” jelas Ibu Harlina diikuti dengan pembukaan secara resmi acara sosialisasi IKP Kabupaten Bantul.

Indeks Kerawanan di kabupaten Bantul menurun di tahun 2022, pada tahun 2019 IKP termasuk tinggi, sedangkan di tahun 2022 termasuk sedang. Hal ini akan terus dievaluasi dan mengupayakan terwujudnya IKP yang rendah.

Kamis 12 Januari 2023 pukul 08.00 – 13.00 WIB Tim Admisi IIQ An Nur Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ke MA Al Mahad An Nur Bantul yang dihadiri 298 Siswa di Auditorium IIQ An Nur Yogyakarta.

MA Al Ma’had An-Nur memiliki basis santri yang setiap tahun lulusannya melanjutkan ke jenjang PT terutama di IIQ An-Nur dengan beragam minat pilihan, mulai dari Pendidikan Agama Islam, PGMI, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Ilmu Hadis, Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah. Sehingga kedepan diharapkan agar mampu mensinergikan ciri khas Tahfiz sebagai basic dengan Ilmu Pengetahuan Umum.

Hadir dalam Sosialisasi Bp. Dr. H. Khoirun Niat., MA selaku Wakil Rektor III bid. kemahasiswaan dan kerjasama, Bp. Izzatu Muhammad, S. H. I, Kepala MA Al Ma’had An-Nur, Bp. KH. Subakir MSI dr MA dan Ketua Admisi PMB Bp. M. Arif Kurniawan, M. E. I

Alhamdulillah, Selasa 10 Januari 2023 telah dilakukan penandatanganan MoU bersama IIQ An-Nur dengan ICRS UGM Yogyakarta. penandatanganan ini dihadiri oleh kedua belah pihak masing-masing pimpinan dari IIQ An-Nur Dr. A. Sihabul Millah.,MA selaku Rektor dan Zainal Abidin Bagir., Ph.D selaku Direktur Indonesia Consortium for Religious Studies (ICRS). Harapan dengan diadakan penandatanganan MoU ini agar kedepan kedua pihak dapat saling menguatkan jalinan kerjasama baik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Keduanya juga memiliki persamaan kajian yg konsen dalam bidang keagamaan dan pengembangan pembangunan masyarakat agar kedepan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat terus dikembangkan lebih baik dengan nilai-nilai agama dan budaya di Indonesia.

Turut Hadir dalam acara ini, Prof. Fatimah Husein selaku Wakil Direktur, Dr. Leonard Ch. Epafras – Core Doctoral Faculty dan Ida Fitri, M.A – Partnership & Engagement Unit. Dari IIQ An-Nur: Maghfur MR.,M.Ag, Abdul Jabbar.,M.Fil, Hadi Muhtarom., M.Pd dan Braham Maya Baratullah.,MSI

Bantul – DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IIQ AN NUR Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan lomba “digital economy fest” dan seminar dengan tema “development of digital economy” pada Selasa (20/12/22) bertempat di Auditorium IIQ AN NUR. Dalam seminar nasional kami mengundang dua pemateri hebat yang menjadi master dalam digital ekonomi yang akan kita bahas. Adapun lomba digital economy fest yang diadakan secara online serta dapat menjangkauan hingga tingkat internasional yang diadakan merupakan lomba photografi, vidiografi, poster, dan logo. Perlombaan tersebut dimulai dari jumat (2/12/22 sampai 16/12/22).

Diangkatnya tema tersebut mengingat transformasi digital menjadi salah satu prioritas serta memerlukan pengoptimalan. Serta digital sendiri menjadi pendongkrak untuk pertumbuhan perekonomian di Indonesia. dengan begitu perlu adanya peningkatan kualitas kemampuan generasi yang memiliki keterampilan dalam digital terlebih dalam mengikuti alur perubahan kemajuan global teknologi terutama dalam perubahan ekonomi yang sangat pesat ini.

Adapun perubahan teknologi digital ini tidak lain intuk mempermudah urusan manusia agar semua berjalan dengan mudah dan cepat. Dengan inilah kami mengadakan seminar development of digital economy ini untuk meningkatkan kesadaran kita terutama mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam dalam pentingnya digital economy dalam kehidupan seharihari bahkan berpengaruh pada masa yang akan datang.

“Perkembangan teknologi digital sangat membantu Sebagian besar aktivitas manusia. Jadi dimasa yang luar biasa ini kita harus bisa mengikuti alur perubahan kemajuan global teknologi terutama dalam perubahan ekonomi yang sangat pesat perubahannya dari zaman ke zaman, sehingga apabila kita tidak mengetahui dan mengikuti perubahan zaman kita dapat tertinggal bahkan terbengkalai.” Papar Ibu Siti Murtiyani, S.E., M.Si. Ph.d. “Perbedaan kemajuan zaman yang sangat pesat, cobalah segala jenis bisnis dalam kehidupan yang dibutuhkan manusia.” Salah satu pesan Bapak Nurhidayanto S.I.Kom.

Kegiatan seminar dimulai pukul 09.00 WIB s.d sekitar pukul 14.00 WIB. Materi pertama ibu Siti Murtiyani, S.E., M.Si, yakni penyampaian tentang wawasan beliau selama mengampu juga mempelajari mengenai ekonomi dan digital economy. Selanjutnya materi kedua, Bapak Nurhidayanto S.I.Kom membagikan pengalaman beliau dalam mendirikan bisnis yang berhubungan dengan digital langsung. Kegiatan berjalan dengan lancer, dengan dihadiri oleh sekitar 60 mahasiswa dalam kampus maupun luar kampus. Adapun yang mengikuti lomba paling jauh adalah dari Universitas Yordania.

IIQ An Nur – Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Zaitunah menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk “Moderasi Beragama dalam Islam Antara Idealitas dan Realitas: Model Indonesia dan Tunisia” pada Selasa (27/12) di auditorium utama IIQ An Nur Yogyakarta. 

Menurut ketua panitia seminar Maghfur MR, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak. 

“Selain untuk menindaklanjuti kerja sama, seminar internasional ini juga penting untuk mendiskusikan persoalan moderasi agama baik di Indonesia atau pun Tunisia,” Jelas Maghfur. 

Rektor IIQ An Nur Yogyakarta Dr. Ahmad Sihabul Millah, MA. mengamini apa yang disampaikan Maghfur. Sihab mengatakan, seminar internasional ini hanyalah awal. Ke depan harapannya IIQ An Nur bisa kolaborasi dengan Universitas Zaitunah di bidang pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, kolaborasi riset, dan lainnya. 

“Termasuk nanti mungkin dosen IIQ An Nur bisa melakukan presentasi hasil riset di Universitas Zaitunah atau sebaliknya,” tegas Sihab dalam Bahasa Arab.  

Seminar internasional yang dipandu oleh M. Subhan Ashari, M.Pd.I ini dihadiri oleh dua narasumber: Rektor Universitas Zaitunah Tunisia Prof. Dr. Abdellatif Bouazizi, dan Dekan Fakultas Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta Dr. H. M. Ikhsanudin, MSI. (cand).

Prof. Abdellatif menyinggung seputar persamaan antara Indonesia dan Tunisa. Ia mengatakan, Indonesia memiliki banyak persamaan dengan Tunisia. 

“Saya merasa bahwa ada banyak kesamaan antara Tunisia dan Indonesia, salah satunya soal ketika bicara Bahasa Inggris,” ungkapnya. 

Tidak terkecuali, lanjut Prof. Abdullatif, adalah tentang moderasi. Pihaknya menegaskan, di keislaman di Tunisia itu moderat, begitu juga di Indonesia. 

“Kenapa di Indonesia dan Tunisia bisa moderat? Ini berkaitan dengan syariat. Tunisia itu malikiyyah. Indonesia Syafi’iyyah. Dan baik Imam Malik atau pun Imam Syafi’i itu moderat. Jadi begitulah mengapa kita berbeda dari Arab Saudi misalnya,” papar Prof. Abdellatif. 

Ikhsanuddin menambahkan, moderasi yang terjadi di Indonesia selain karena fikihnya Syafii, Akidahnya Asyari, dan tasawufnya Junaid al-Baghdadi, adalah juga dipengaruhi oleh dasar negara Pancasila. 

“Selain soal syariat, dasar negara kita juga mendukung untuk selalu moderat, yakni Pancasila,” tegasnya. 

Seminar internasional ini dihadiri oleh segenap dosen IIQ An Nur Yogyakarta dan sekitar 164 mahasiswa dan ditayangkan langsung melalui kanal Youtube resmi IIQ An Nur Yogyakarta. (zv)

Bantul, 15 Desember 2022, DEMA IIQ An Nur menyelenggarakan sejumlah rangkaian acara dalam rangka penutupan EXPO IIQ An Nur 2022. Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari acara Semarak Pemuda dan launching EXPO pada 28 Oktober 2022, serta safari muqoddaman yang berlangsung di beberapa masjid sekitar kampus IIQ An Nur. Rangkaian acara EXPO IIQ An Nur tersebut diselenggarakan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

Dengan mengangkat tema “Peran Mahasiswa Nahdliyyin dalam Menarasikan Moderat Beragama sebagai Refleksi Demokrasi”, acara diawali dengan Pelatihan Kepenulisan yang dinarasumberi oleh Zainal Fanani, mahasiswa sekaligus demisioner Presma IIQ An Nur Yogyakarta. Dalam pelatihan tersebut, Zainal banyak menjelaskan mengenai teknik menulis menggunakan aplikasi microsoft. Acara Pelatihan dihadiri oleh sejumlah 104 mahasiwa IIQ An Nur.

Usai pelatihan kepenulisan, acara dilanjutkan dengan seminar Ngaji Nusantara yang merupakan kegiatan kolaborasi antara DEMA IIQ An Nur dengan BEM PTNU Wilayah DIY. Dengan dimoderatori oleh Umi Habibah, seminar tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Jauhar Sulistyanta selaku bagian analisis SDM Aparatur Bidang Dikmad Kemenag DIY dan Ahmad Bahaur Rifqi yang merupakan Presidium Nasional BEM PTNU. Turut hadir pula Dr H. Khoirun Ni’at, M.A, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan untuk memberikan sambutan pada acara tersebut. Digelar di ruang auditorium, seminar dihadiri oleh mahasiswa dari IIQ An Nur, Alma Ata, STAIYO, Widyawiwaha, dan STEBI Al Muhsin.

Closing EXPO diakhiri dengan acara IIQ An Nur Bersholawat pada malam hari bersama Habib Sayyidi Baraqbah. Digelar di halaman kampus IIQ An Nur, acara yang dimeriahkan oleh grub hadroh PAC IPNU Banguntapan tersebut turut dihadiri oleh mahasiswa IIQ An Nur, santri Pondok Pesantren An Nur, dan masyarakat sekitar.

IIQ ANNUR – Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) ANNUR Yogyakarta mengadakan seminar nasional bertajuk Ekoteologi Islam dalam Perspektif Pendidikan dan Ekonomi pada Rabu (14/12).

Dipilihnya tema ini, seperti disampaikan oleh moderator Maghfur MR, tidak lain adalah untuk merespons perubahan iklim yang dampaknya semakin nyata di depan mata.

Maghfur mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di mana-mana merupakan contoh konkret darinya, yang dari sini siapa pun penting untuk memiliki kesadaran ekologis.

“Mudahnya, maksud dari ekoteologi dalam tajuk adalah penting membangun kesadaran lingkungan hidup yang dari situ kita bisa turut menjaga alam kita ini,” ungkapnya dalam diskusi yang diselenggarakan di auditorium utama kampus IIQ ANNUR Yogyakarta.

Narasumber dalam seminar ini adalah Dr. Zainal Abidin Bagir Direktur ICRS UGM dan Dr. Ahmad Sihabul Millah Rektor IIQ ANNUR Yogyakarta.

Maghfur menyampaikan, keduanya memiliki fokus riset yang seirama, yakni agama, masyarakat, dan isu lingkungan hidup, sehingga adalah sesuatu yang penting bagi mahasiswa IIQ ANNUR Yogyakarta untuk memperbarui wacana mereka terkait agama dan ekologi.

“Tidak lain, ini jugalah yang mendasari mengapa seminar nasional kali ini penting untuk digelar,” katanya.

Daratan yang tenggelam

Dalam diskusi yang dihadiri oleh sekitar 80 mahasiswa dari berbagai prodi ini, narasumber pertama Ahmad Sihabul Millah mendiskusikan seputar tenggelamnya beberapa daratan di Jawa dan bagaimana masyarakat yang beragama, khususnya muslim, merespons hal tersebut.

Sihab memberi contoh dua daerah yang wilayahnya sudah terendam oleh laut, yakni Sayung Demak dan salah satu daerah di Kabupaten Pekalongan.

“Di Demak itu malah dampaknya dua sisi. Pertama daratannya ambles karena terlalu besar beban yang dipikul dan permukaan laut meningkat karena pemanasan global,” jelasnya

Kenapa ini bisa terjadi, lanjutnya, adalah karena sekarang sedang terjadi kekacauan iklim. Es abadi di kutub atau di puncak beberapa gunung mulai mencair dan ini mengakibatkan volume air laut meningkat, di samping sumbangan emisi yang trennya tak kunjung menurun.

Tentang lingkungan hidup, menurut Sihab pada dasarnya Islam jauh-jauh hari sudah mengandaikan siapa pun untuk memiliki kesadaran lingkungan hidup.

Dari segi kuantitas, ungkapnya, 26% surah dari keseluruhan surah Al-Quran adalah bagian-bagian yang bicara tentang ekologi, seperti Al-Baqarah yang artinya sapi, al-Naml yang artinya semut, atau al-Maidah yang berarti makanan.

“Surah-surah ini kan berhubungan dengan lingkungan hidup semua itu ya, semut, makanan, dan sapi,” jelasnya.

Lebih detail dari Al-Quran adalah hadis. Dalam hadis, kata Sihab, disebutkan bahwa manusia bersekutu dengan tiga hal, yakni air, hutan atau tanaman, dan api.

“Air, hutan, dan api atau energi ini kan sangat ekologi kan,” jelasnya.

Apakah Bumi sudah tidak bisa jadi rumah

Narasumber selanjutnya, Zainal Abidin Bagir, memulai diskusinya dengan pertanyaan, apakah memang Bumi sudah tidak bisa jadi rumah dan manusia harus bergeser ke Mars.

Zain, sapaan akrabnya, memaparkan bahwa sebetulnya bicara tentang masa depan Bumi, bicara tentang dua pertanyaan: terlalu banyak populasi sehingga Bumi tidak mampu menopang atau terlalu banyak konsumsi.

Pihaknya cenderung pada kemungkinan yang kedua, yakni bahwa yang menjadikan Bumi tidak baik-baik saja adalah konsumsi yang berlebihan.

“Saya teringat ungkapan Gandhi ya soal ini bahwa Bumi ini bisa mencukup kebutuhan semua manusia, tapi tidak untuk keserakahannya,” tegas Zain.

Sederhananya, sebagai konsumen siapa pun bisa turut berkontribusi menjaga bumi dengan mengontrol tingkat konsumsinya.

Asumsinya, setiap aktivitas produksi berhubungan dengan eksploitasi alam. Semakin tinggi konsumsi manusia, semakin alam akan dikeruk.