Category: Berita

  • Asesmen Lapangan Akreditasi IIQ An Nur Yogyakarta 2021 oleh BAN-PT

    Asesmen Lapangan Akreditasi IIQ An Nur Yogyakarta 2021 oleh BAN-PT

    IIQ AN-NUR – Bantul, 8 April 2021 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melakukan Asesmen Lapangan (AL) hari kedua di Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta.

    “Pengajuan akreditasi institusi diajukan sudah sejak tahun 2019, namun mungkin karena membludaknya pendaftaran dari berbagai PT di Indonesia, menyebabkan BAN-PT mengalami keterlambatan” aku Khoirun Niat sebagai Warek I bidang akademik.

    Di hari kedua ini Asesor mewawancarai beberapa alumni dan pengguna alumni. Di hari sebelumnya (7/4/2021), wawancara sepenuhnya terkait pengelolaan internal institusi, mulai dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), pengeolaan dana, perjalanan dan kebijakan organisasi hingga Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

    Asesor berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Dr. Atiyatul Ulfa dari UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Budhy Setyawan dari Universtitas Indonesia dan Prof. Indra Maipita dari Universitas Negeri Medan.

    Pengelola Kampus IIQ An Nur Yogyakarta

    “Alhamdulillah, AL sudah selesai, kami berharap IIQ An Nur memperoleh nilai yang bagus sehingga bisa meningkatkan kredibilitas dan kapabilitas…

    … IIQ An Nur sebgai perguruan tinggi berbasis al-Quran dan kepesantrenan” Jelas rektor IIQ Heri Kuswanto, M.Si

    (qm/qm)

  • Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IIQ An Nur di MA Unggulan Al-Imdad Bantul

    Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IIQ An Nur di MA Unggulan Al-Imdad Bantul

    IIQ An-Nur – Rabu, 31 Maret 2021 Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IIQ An-Nur silaturahim di MA Unggulan al-Imdad Bantul untuk melakukan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2021.

    Sosialisasi yang dihadiri oleh 96 siswa/siswi tersebut disambut secara meriah oleh pihak MA Unggulan al-Imdad. Yayuk Afifah, M.Pd. yang menjabat sebagai Waka Kesiswaan mengucapkan terima kasih atas kedatangan panitia PMB IIQ An Nur di MA tersebut.

    Sosialisasi PMB disampaikan oleh M. Arif Kurniawan, M.E.I untuk kelas putra, sedangkan kelas putri disampaikan oleh Puji Sholikhah, MM. Beberapa peluang mengikuti pendaftaran tanpa seleksi disampaikan di acara tersebut, mulai dari program beasiswa prestasi, tahfid hingga bidik misi.

    “Semua fakultas dan prodi di IIQ An Nur mempunyai peluang yang berbeda-beda, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai al-Qur’an diikuti dengan inovasi-inovasi yang bisa mengembangkan minat dan bakat mahasiswa” kata M. Arif Kurniawan, M.E.I

    Acara sosialisasi berlangsung selama 120 menit, termasuk sesi tanya jawab dan ramah tamah dengan pihak sekolah MA Unggulan al-Imdad Bantul.

    (qm/qm)

    Unduh brosur PMB IIQ An Nur

  • Lomba Syarah Hadis Nasional Untuk Siswa SMA Sederajat

    Lomba Syarah Hadis Nasional Untuk Siswa SMA Sederajat

    IIQ AN-NUR – Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuludin IIQ An Nur mengadakan lomba syarah hadis nasional untuk siswa/siswi SMA sederajat. Tema yang diusung adalah saleh ritual saleh sosial.

    Terdapat 3 hadis pilihan yang diberikan kepada peserta untuk dijelaskan dan dijadikan sebagai konten video. Harapan dari adanya lomba ini adalah untuk mengakrabkan generasi milenial dengan hadis.

    Dari keakraban tersebut tidak hanya menjadi kesalehan secara ritual saja, tetapi juga secara sosial.

  • Doa Bersama Untuk Kesembuhan Dr. H. Alfatih Suryadilaga

    Doa Bersama Untuk Kesembuhan Dr. H. Alfatih Suryadilaga

    IIQ An-Nur Yogyakarta – Bantul, 2 Februari 2021, fakultas Ushuludin IIQ An Nur menginisiasi acara doa bersama untuk kesembuhan Dr. H. Alfatih Suryadilaga. Beberapa hari yang lalu beliau dikabarkan sedang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Hermina Sleman Yogyakarta.

    Acara doa bersama melalui aplikasi Zoom dan diikuti oleh Dosen, staf hingga mahasiswa IIQ An Nur. Doa bersama yang berlangsung selama 90 menit itu dipimpin oleh Drs. KH. Kharis Masduki, MSI.

    Dekan Fakultas Ushuludin KH. Ikhsanudin, MA membuka acara doa bersama dengan mengkisahkan bahwa Dr. Alfatih Suryadilaga pernah menjabat sebagai Kaprodi Tafsir Hadis STIQ An Nur selama 2 tahun.

    Sedangkan Rektor IIQ An Nur KH. Heri Kuswanto, M. Si, berharap bahwa diselenggarakannya doa bersama ini semoga bisa menjadi washilah untuk kesembuhan Dr. Alfatih Suryadilaga.

    Peserta Zoom diikuti oleh 25 peserta dari berbagai elemen sivitas akademik IIQ An Nur.

    KH. Kharis Masduki surat alfatihah sebanyak 129 kali disusul dengan membaca ya lathif 129 kali. Lalu ditutup dengan doa.

    (qm/qm)

  • Peran Media Dakwah Santri

    Peran Media Dakwah Santri

    “Peran Media Dakwah Santri”

    Bersama Instruktur Nasional Moderasi Beragama

    Bantul – Instruktur Nasional Moderasi Beragama (M. Jamaludin & Ahmad Wahib Maulana). Mengadakan Diskusi bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta dan DEMA IAIN Pekalongan dengan mengangkat tema “Peran Santri Dalam Berdakwah Melalui Media”

    Acara tersebut diselenggarakan secara virtual melalui Live Instagram (IG) akun @demaiiqannuryk dan @demaiainpekalongan.acara tersebut di hadiri 72 Peserta yang terdiri dari pengikut akun instagram @demaiiqannuryk dan @demaiain pekalongan. (29/08/2020)

    “Kehidupan era milineal saat ini tidak akan terlepas dari peran media, pun dalam kegiatan beragama saat ini. Kendati demikian, banyak narasi dakwah yang bersifat ekstrimis dan memecah belah umat. Hal ini menjadi alasan terbesar kita sebagai mahasiswa dan santri untuk turut andil mengimbangi dakwah dalam media sosial untuk meredam narasi yang bersifat ekstrimis tersebut. Sebagai santri dan mahasiswa tugas kita adalah memunculkan narasi dakwah yang lebih menyejukkan umat ke lini media untuk dikonsumsi masyarakat umum. Narasi tersebut kita dapatkan dari para guru, para pak Yai, atau para ajengan di instansi pondok pesantren kita masing-masing”. unjar jamal dalam pemaparan diskusi di IIQ An Nur, Sewon Bantul Yogyakarta, Ahad (29/08/2020)

    Ahmad Wahib Maulana  juga menyampaikan dalam diskusi tersebut. “ 2045 menjadi tahun yang menjanjikan bagi bangsa Indonesia, bonus demografi tentu harus menjadi peluang emas untuk semakin bergelora menuju Indonesia Emas. Semua harus bersemangat untuk proses menuju 2045 yang gemilang, maka pemuda harus semakin merasakan bahwa dirinya sebagai tulang punggung bangsa yang akan membawa nasib Indonesia. Bukan lagi carut marut perbedaan yang digemborkan antar sesama umat yang berada dalam satu kehidupan bangsa, tapi prinsip untuk berkolaborasi dan bersatu memikirkan masa depan bangsa yang menjadi spirit bersama.

    Konsep Persatuan (Ukhuwah) menjadi prioritas utama untuk menyatukan misi untuk Indonesia Jaya. Adakalanya konsep Ukhuwah Islamiyyah yaitu persaudaraan / persatuan antar umat Islam, adakalanya konsep Ukhuwah Wathaniyah yaitu persaudaraan / persatuan dalam lingkup kenegaraan, adakalanya konsep Ukhuwah Basyariyyah persaudaraan / persatuan sesama manusia. Maka semua harus memahami dan mengaplikasikan makna persaudaraan / persatuan yang dibangun dalam tali yang sama, dengan begitu tidak ada saling menghujat bahkan memberikan ujaran kebencian. Akhir ini sering kita temui konflik ujaran kebencian melalui media bahkan semua hal-hal yang menjadi problematika begitu cepatnya tersalurkan melalui media.

    Kita semua sadar dengan perkembangan zaman, dimana untuk era sekarang kaum milenial sering memahami dengan era distribusi yaitu  revolusi industri 4.0 semua berbasis IT. Media menjadi konsumsi utama seluruh masyarakat baik yang tua, muda bahkan usia kanak kanakpun sudah mulai menerima dan memainkan media sesuka hatinya. Maka setiap pengguna media harus memiliki batas kontrol untuk segala informasi yang masuk. Karena pengaruh media sangatlah besar hingga mendominasi pemikiran penggunanya sampai akhirnya menjadi pola pikir.

    Mari pemuda wujudkan Indonesia yang bermartabat untuk kehidupan yang sentosa.

    Mari para santri tunjukkan bahwa tidak melulu santri terdiam dan meninggalkan kehidupan dengan perkembangan zaman pada eranya.” (29/08/2020)

    “Harapan kami dalam diskusi ini dapan membuka pandangan santri dan mahasiswa untuk dapat mengambang dakwanya  tidak hanya melalui metode dakwah tradisional seperti pandangan masyarakat umum bahwa metode tersebut dianggap ‘kolot”, tapi juga bisa membuka pandangan bahwa santri juga dapat berdakwah melalui media sosial dengan konsep kekinian”. Ucap wapresma IIQ An Nur Yogyakarta selaku bagian dari pelaksana kegiatan(29/08/2020).

    Sebelum acara ditutup panitia membuka sesi pertanyaan yang di tanyakan melaui Direct Massang (DM) Instagram yang nanti di jawab oleh para pemateri. Dengan tujuan dapat dijawab secara mendalam. (Ahmad Tomi Wijaya/ LPM Tsuroya IIQ An Nur Yogyakarta)

  • Lulus Cumlaude, Mahasiswi Bidikmisi IIQ An Nur Yogyakarta 2016 Buktikan Keterbatasan Tak Membuat Surut Prestasi

    Lulus Cumlaude, Mahasiswi Bidikmisi IIQ An Nur Yogyakarta 2016 Buktikan Keterbatasan Tak Membuat Surut Prestasi

    Ni’matun Nur Afifah (Ni’ma), mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) An-Nur Yogyakarta penerima Bidikmisi Kemenag RI 2016 berhasil lulus dengan predikat cumlaude dalam ujian skripsi yang diadakan pada hari Kamis, 27 Agustus 2020. Mahasiswi Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini berhasil mempertahankan skripsinya di depan dewan penguji yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. H. Munjahid, M.Ag. Bertindak sebagai Penguji I adalah Kaprodi PAI, Ali Mustaqim, M.Pd.I. dan Penguji II, Lina, M.Pd. (Dosen PAI sekaligus Kandidat Doktor Pascasarjana UNY) dengan sekretaris sidang Mujawazah, M.Pd.

    Mahasiswi dengan nomor induk 16.10.1096 kelahiran Bantul, 30 April 1998 ini berhasil mempertahankan argumen penelitian kuantitatifnya dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Bimbingan Guru BK (Bimbingan dan Konseling) dan Pembina Pramuka Terhadap Karakter Religius Siswa Kelas VIII SMP N 1 Sanden Bantul Yogyakarta. Dalam ujian skripsi yang berlangsung sekitar 1,5 (satu setengah) jam, Ni’ma mampu mempresentasikan hasil penelitiannya beserta metodologi yang ia pakai sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan dewan penguji dengan lancar. Penguasaan materi dan kelancaran presentasi serta jawaban-jawaban argumentatif, membuat majlis sidang sepakat memberinya nilai tinggi, yaitu 96 (A+).

    Rasa syukur dan ucapan terima kasih tak terhingga, Ni’ma sampaikan utamanya kepada Kemenag RI yang telah memberikan beasiswa Bidikmisi sehingga ia bisa kuliah meski keadaan ekonomi orang tua yang tidak mendukung. Ni’ma juga sangat bersyukur karena telah berhasil menyelesaikan studi di Kampus IIQ An Nur dengan tepat waktu dan hasil yang memuaskan meskipun dalam situasi pandemi seperti ini. Kepada Pengasuh pondok, Rektor dan jajaran pejabat IIQ An-Nur, kepada pembimbing dan semua pihak yang telah membantunya dalam menyelesaikan studi ini, Ni’ma sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.

    Foto Bersama setelah Sidang Munaqosyah

    Selain pendidikan formal, Ni’ma juga tercatat sebagai pengurus pondok pesantren dengan tugas yang tidak ringan. Ia menjabat sebagai Koordinator Seksi Perlengkapan Putri Pondok Pesantren An-Nur, salah satu pondok pesantren besar di D.I. Yogyakarta dengan santri lebih dari 2000 (dua ribu) santri yang juga merupakan induk dari IIQ An-Nur. Meski tugas berat yang diembannya sebagai pengurus pondok, Ni’ma masih bisa menghafalkan Al-Qur`an dan saat ini tercatat telah lulus hafalan 20 Juz Al-Qur’an. Baginya, tugas dan kewajiban yang menumpuk tersebut bukanlah problem untuk tetap berprestasi, yang terpenting adalah dapat membagi waktu dengan baik dan konsisten. Ni’ma membuktikan bahwa statusnya sebagai santri sekaligus pengurus pondok pesantren tidak membuatnya terhambat dalam menyelesaikan studi formalnya, justru sebaliknya, menjadi semangat spiritual sehingga dapat lulus tepat waktu. Tentunya ini bisa menjadi motivasi bagi siapa pun bahwa kesibukan seperti apa pun tidak menghalangi proses studi selama mampu membagi waktu dengan baik.

    Ni’ma menambahkan bahwa setelah ini, ia akan fokus menyelesaikan hafalan Al-Qur`an sekaligus menyelesaikan masa baktinya sebagai pengurus pondok pesantren. Ia juga berharap nantinya ada peluang dan kesempatan untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang Pascasarjana meski harus dengan mengajukan beasiswa. Tentunya bekal pengalaman dan semangat belajar yang ia dapatkan selama di pesantren akan sangat bermanfaat baginya saat studi lanjut nanti. Terakhir, Ni’ma menyampaikan bahwa ia ingin membuktikan; santri pondok pesantren dengan keterbatasan ekonomi juga bisa kuliah tinggi dan berprestasi. (Red.)

  • IIQ An Nur Mengundang Habiburrahman El Syirazi dan Khilma Anis

    IIQ An Nur Mengundang Habiburrahman El Syirazi dan Khilma Anis

    IIQ An Nur – Bantul, 21 Juli 2020 IIQ An Nur mengadakan seminar nasional secara daring lewat aplikasi Zoom. Acara yang bertemakan “Santri Cum Penulis; Kreatif Menulis Sejak Di Pesantren” mengundang penulis kondang Habiburrahman El Syirazi dan Khilma Anis.

    Kedua penulis yang mempunyai latar belakang santri dan akrab dengan tradisi pesantren tersebut memberikan ceramah lebih kurang 120 menit yang dipandu oleh Khoirul Imam sebagai moderator.

    Acara yang diselenggarakan IIQ An Nur yang bekerja sama dengan Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IIQ An Nur tersebut mempunyai harapan kepada para santri agar bisa termotivasi menjadi penulis.

    Webinar diikuti oleh 100 peserta aktif di aplikasi Zoom, peserta yang mengikuti tidak hanya dari lingkungan IIQ An Nur dan Pesantren An Nur tetapi juga dari berbagai santri dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.

    “Menjadi santri itu sebenarnya sudah diajarkan literasi sejak dini, sebab di lembaga pesantren kita sudah mengenal tradisi maknani kitab” Ungkap Habiburrahman yang akrab dipanggil Kang Abiq. Ia juga menceritakan pengalaman pribadinya ketika masih mondok di pesantren Futuhiyyah Mranggen.

    Khilma Anis juga menjelaskan bahwa, kitab-kitab klasik yang dipelajari di pesantren mempunyai karakteristik dan sekaligus dapat membentuk karakter para santri agar mempunyai tradisi sanad keilmuan yang tepat dan benar. Karena itulah inspirasi dan ide-ide besar seharusnya dapat diambil dari tradisi keilmuan tersebut.

    Pada dasarnya tidak ada kendala yang besar bagi para santri untuk bisa menjadi penulis, namun biasanya karena kurang termotivasi saja untuk bisa dan mau menjadi penulis.

    “Harapan besar kami dari acara webinar ini adalah mengembalikan semangat para santri agar punya semangat literasi yang tinggi, sebagaimana yang sudah diajarkan di dalam tradisi pesantren” Jelas Arif Nuh Safri sebagai ketua panitia acara tersebut.

    Sebelum webinar berakhir, peserta diperkenankan untuk memberikan pertanyaan di kolom komentar kemudian dipilih oleh moderator untuk didiskusikan dan dijawab oleh narasumber. (qm/qm)

  • Rapat Panitia KKN Dilakukan Melalui Teleconference

    Rapat Panitia KKN Dilakukan Melalui Teleconference

    Bantul, 23 Maret 2020. Dampak dikuranginya aktivitas di ruang publik kampus IIQ An Nur, panitia KKN 2020 melakukan rapat secara teleconference yang dimulai dari 16.00 s.d. 17.00 melalui platform Hangout Google.

    Rapat tersebut diikuti oleh sebagian besar Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan panitia inti KKN 2020. Semua DPL telah melaporkan sekaligus memastikan kepada panitia KKN 2020 bahwa mahasiswa sudah tidak ada di lokasi 3 hari setelah surat edaran penarikan dini KKN dibagikan.

    Pada rapat tersebut menghasilkan 3 poin berikut ini:

    1. Laporan Kelompok akan disosialisaikan setelah kampus aktif, untuk sekarang mahasiswa bisa menyelesaiakan laporan individu.. dan menyimpan seluruh dokomentasi kegiaatan.
    2. Form penilaian ke dukuh, akan dikirim panitia dalam minggu ini sambil memastikan tidak ada mahasiswa yang masih tinggal di lokasi.
    3. Mahasiswa bisa melanjutkan Pengabdian Setelah masa tanggap darurat selesai, tetapi tidak berpengaruh pada penilaian. Kegiatan tersebut masuk pada pengabdian lanjutan yang nanti akan mendapatkan transportasi dari panitia.

    (qm/qm)

  • KKN IIQ An Nur Terpaksa Ditarik Lebih Awal

    KKN IIQ An Nur Terpaksa Ditarik Lebih Awal

    Pandemi Corona atau Covid-19 telah menyebabkan kegiatan yang bersifat melibatkan banyak orang terpaksa dihentikan, termasuk kegiatan akademik di kampus dan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang sudah diterjunkan lebih dari satu satu bulan yang lalu.

    Berdasarkan rapat yang dilakukan pada Senin, 16 Maret 2020. pengelola IIQ An Nur dan LPPM yang menjadi penanggung jawab KKN telah menyepakati bahwa penarikan KKN harus dilakukan penarikan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Pihak LPPM segera menindaklanjuti hasil rapat tersebut dengan membuat surat edaran dan sekaligus pemberitahuan kepada seluruh pihak KKN yang terkait, mulai dari Kepala Desa, Kepala Dukuh, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) hingga Mahasiswa.

    Melalui surat edaran tersebut, panitia KKN yang diwakili oleh Triyantara, Samsudin dan Braham Maya Baratullah segera menemui Mujoyono selaku Kepala Desa Panjangrejo pada hari Selasa, 17 Maret 2020 di kediamannya.

    Laporan dari panitia menjelaskan bahwa kebijakan IIQ An Nur untuk menarik mahasiswa KKN lebih dini bisa dimaklumi oleh Mujiyono dan mempersilakan kepada pihak Kampus untuk menarik mahasiswa KKN lebih awal.

    “Secara resmi sudah pamit ke Pak Lurah, dan Pak lurah bisa memaklumi semua, dan mengucapkan salam terimakasih juga ke pihak IIQ An-Nur dan jika ada program dr kampus atau KKN tahun dpn masih bisa diterima dgn senang hati” Tulis Braham Maya Baratullah di WhatsApp Group.

    Kebijakan penarikan tersebut kemudian gayung bersambut oleh semua DPL dengan memberitahukan kepada mahasiswa agar hari Rabu, 18 Maret 2020 seluruh DPL harus menemui Kepala Dukuh sekaligus tuan rumah yang ditempati oleh mahasiswa.

    Hal tersebut dilakukan, dalam rangka meminta maaf sekaligus undur diri demi kemaslahatan dan kebaikan bersama. Meskipun rencana penarikan seharusnya dilakukan pada 9 April 2020.

    Tanggapan dari mahasiswa meskipun merasa tidak rela dan berat untuk meninggalkan tempat KKN, namun hal tersebut harus dilakukan juga untuk kebaikan bersama.

    Hari Rabu, 18 Maret 2020 semua DPL telah melakukan pamit, dan seluruh mahasiswa diberikan waktu hingga hari Jumat, 20 Maret 2020 agar segera kembali ke tempat mukimnya.

    (qm/qm)

  • Kampus IIQ An Nur  Tanggapi Pandemi Corona

    Kampus IIQ An Nur Tanggapi Pandemi Corona

    Bantul, Kamis 17 Maret 2020. Pengelola IIQ An Nur melakukan rapat tertutup yang dihadiri oleh seluruh pengelola Perguruan Tinggi, mulai Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Kaprodi untuk menanggapi pandemi Corona atau Covid-19.

    Melalui beberapa pertimbangan dan informasi yang didapatkan, baik dari skala internasional, nasional hingga regional, pihak IIQ An Nur mengikuti himbauan berdasarkan surat edaran dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamarudin Amin pada tanggal 16 Maret 2020 tentang mengganti proses pembelajaran di masing-masing perguruan tinggi dengan tidak tatap muka.

    “Lebih baik kita mengikuti arahan dan himbauan dari Kemenag, daripada nanti terjadi yang tidak kita inginkan.” Ungkap Heri Kuswanto sebagai Rektor IIQ An Nur di ruang LPPM IIQ An Nur.

    Rapat tersebut menghasilkan beberapa hal tentang Corona, di antaranya sebagai berikut:

    1. Kegiatan perkuliahan tidak dilakukan dengan cara tatap muka, melainkan secara daring, tugas atau sesuai dengan kebijakan masing-masing dosen pengampu mata kuliah. Terhitung 17 Maret s.d. 29 Maret 2020.
    2. Aktivitas pelayanan tetap dibuka, dan dosen pengelola masih diwajibkan untuk masuk kerja agar dapat menyiapkan hal-hal yang sudah menjadi tugasnya.
    3. Kegiatan KKN di Desa Panjangrejo, Pundong Bantul Yogyakarta terpaksa diberhentikan demi kebaikan dan kemaslahatan umum.

    “Mohon surat edaran segera dibuat dan disebarkan kepada seluruh mahasiswa dan dosen IIQ An Nur, agar informasi ini secara jelas ditegaskan dan tidak menjadi simpang siur” Kata Khoirun Niat kemudian menutup acara rapat.

    (qm/qm)

  • Harlah Korda ke X Lakukan Diskusi Moderasi Dalam Beragama

    Harlah Korda ke X Lakukan Diskusi Moderasi Dalam Beragama

    Bantul 15/03/2020 Instruktur Nasional Moderasi dalam Beragama (M. Jamaludin) melakukan Diskusi  bersama Korps Dakwah Mahasiswa (Korda) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta dengan mengangkat tema “Peran Generasi  Milinieal Untuk Mengembangkan Moderasi Dalam Berdakwah”

    Acara tersebut diselengarakan di Auditorium IIQ An Nur Yogyakarta yang bertepatan pada peringatan harlah Korda IIQ An Nur Yogyakarta yang ke X. acara tersebut di hadiri 72 Peserta yang terdiri dari mahasiswa IIQ, Pelajar An Nur dan beberapa tamu undangan dari kampus lain.

    “Berbicara tentang Moderasi tidak akan lepas dari yang namanya Toleransi, Agama-Agama juga mengajarkan hal demikian, agar tercipta rasa menghargai satu sama lain, Toleransi sebenarnya hal yang sederhana dalam beragama sudah banyak contoh yang di ajarkan kepada kita dari ulama-ulama kita seperti Gus Dur Dll. Akan tetapi sekarang ada sebagian orang membesar-besarkan terkait toleransi ini, mungkin dikarenakan belum paham makna toleransi yang sebenarnya. sebagai contoh Bom Bunuh diri yang mengatasnamakan agama, padahal tidak ada ajaran agama yang mengajarkan bom bunuh diri itu, kita sendiri yang notabenenya dari pesantren atau santri, tidak pernah diajarkan hal seperti itu. Islam itu agama yang rahmatan lil alamin yang mengayomi seluruh bukan malah sebaliknya. jadi saya sangat berharap kepada seluruh yang berada disini untuk perdalam lagi ngajinya, banyakin baca buku dan kitabnya, jangan mudah terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang menyimpang. ” ujar jamal dalam pemaparan diskusi di kampus IIQ An Nur.

    Rafi Aulia Dilaga Ketua Korda IIQ An Nur Yogyakarta juga menyampaikan dalam wawancara yang dilakukan tim LPM Truroya IIQ An Nur.

    “Dengan adanya kegiatan ini yang di sampaikan oleh saudara M.Jamaludin sebagai Instruktur Nasional Moderasi Beragama sekaligus Senior dari Korda IIQ An Nur ini, Menurut saya di zaman milineal ini kita harus benar-benar paham apa itu toleransi,  jangan sampai toleransi itu digunakan sebagai alat pemecah belah umat. Maka dari itu saya sangat berharap dengan terselengaranya acara ini kita semua dapat bertoleransi dengan cara yang benar dan baik sehinga terciptanya kedamaian di Indonesia ini,”

    Acara ditutup dengan doa dan makan bersama sebagai bentuk syukur korda IIQ An nur atas bertambahnya usia (Ahmad Tomi Wijaya/ LPM Tsuroya IIQ An Nur Yogyakarta)

  • KKN IIQ An Nur Melaksanakan Mujahadat Dan Pelatihan Fikih Jenazah Di Dusun Grudo

    KKN IIQ An Nur Melaksanakan Mujahadat Dan Pelatihan Fikih Jenazah Di Dusun Grudo

    Selasa, 10 maret 2020 M. KKN posko VI yang bertepat di dusun Grudo menjalankan salah satu programnya yaitu mujahadat dan pelatihan fikih jenazah.

    Setelah kegiatan KKN diminta masyarakat dudun untuk difokuskan pada mujahadat akbar dan pengajian umum Bantul Selatan sabtu lalu kini waktunya KKN posko VI merealisasikan program-programnya.

    Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan tahlil dan surat yasin sebagai pengganti kegiatan pembacaan maulid al-Barjanzi rutinan malam rabu. Biasanya pada kegiatan barjanjian rutinan malam rabu ini turut diisi dengan pengajian fikih dasar kitab safinatunnajah yang di bacakan oleh salah satu anggota KKN Posko VI yaitu Rohmatullah mahasiswa fakultas tarbiyah prodi PAI.

    Namun, kali ini kegiatan diganti dengan pelatihan fikih jenazah yang di narasumberi oleh Gus Ulin Nuha.

    Masyarakat yang merupakan jemaah agenda rutinan malam rabu ini sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.

    Tercatat bahwa jemaah mengikuti agenda ini hingga larut malam. Acara dimulai bakda Isya dan selesai pada pukul 22.33 WIB.

    Narasumber menyajikan materi tentang fikih jenazah secara rinci baik secara teori maupun praktek dengan menggunakan alat praga pelatihan fikih jenazah.

    Kegiatan ini merupakan salah satu agenda perdana tentang fikih jenazah yang dilaksanakan di dusun Grudo, selain untuk memperdalam keilmuan masyarakat terhadap fikih dalam perawatan jenazah, kegiatan ini untuk mendapatkan kader untuk mengurus jenazah khususnya bagi kaum wanita di Dusun ini.

    Agenda selanjutnya KKN Posko VI ini adalah training motivation dan doa bersama menjelang ujian kamis 12 maret 2020, dan launching taman baca masyarakat pada sabtu 14 maret 2020 mendatang.

    (jml/qm)