Maba IIQ An Nur Siap Menjadi Pejuang Berjiwa Qur’ani

02 - Maba IIQ An Nur Siap Menjadi Pejuang Berjiwa Qur’ani

Selasa 24/ 09, acara PBAK berlangsung untuk hari keduanya. Mahasiswa baru masih diwajibkan untuk mengikuti agenda PBAK sampai dua hari kedepan. Adapun agenda hari kedua adalah apel pagi, dilanjutkan beberapa meteri. Salah satu materi yang disampaikan adalah materi tentang kepesantrenan. Dengan moderator mahasiswa ushuluddin prodi IAT semester 5 yaitu saudari Istiqomah Q, materi dimulai pukul 10.02 WIB dan selesai pukul 11.25 WIB. Dalam kesempatan ini, panitia menetapkan dua pemateri. Yang pertama ada K.H. Khoirun Niat, MA, untuk pemateri kampus kepesantrenan. Sedangkan pemateri kedua yaitu lurah pondok pesantren An Nur Yogyakarta, beliau ustadz Muhammad Tamyiz, S.Pd, untuk materi seputar PP. An Nur Ngrukem.

Adapun materi yang disampaikan oleh K.H. Khoirun Niat meliputi profil kampus IIQ An Nur Yogyakarta. Namun hanya sebagian saja, seperti adanya program tahfidz untuk seluruh mahasiswa IIQ An Nur. Tahfidz adalah program perkuliahan hafalan al Qur’an. Hal ini mungkin tidak mudah ditemukan di kampus yang lain. Adanya program ini adalah dikarenakan kampus IIQ An Nur Yogyakarta terintegrasi dengan yayasan pondok pesantren tahfidzul Qur’an Yogyakarta.

Mengenai pembagaiannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh wakil rektor 1,K.H. Khoirun Niat, “tahfidz di kampus ini ada tiga bagian. Yang pertama yaitu kelompok 30 juz, setiap semester wajib setor hafalan tiga juz, dan nilainya adalah kisaran A. Yang kedua yaitu kelompok surat-surat penting, untuk nilainya kisaran B. Sedangkan yang ketiga, kelompok tahsinul Qur’an (perbaikan bacaan al Qur’an) untuk nilainya kisaran C atau kebawah. Kemudian, pemilihan opsi kelompok dari mahasiswa sendiri sesuai dengan kamampuan.”

Materi lain yang disampaikan adalah mengenai sejarah dari kampus. Yang mana, kampus IIQ An Nur lahir dari pondok pesantren An Nur. Dengan pendiri beliau, al maghfurlah K.H. Nawawi Abdul Aziz al Hafidz.

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa IIQ merupakan mahasiswa yang sangat luar biasa. Dikarenakan adanya program tahfidz yang wajib itu yang menjadikan mutu atau kualitas mahasiswa sangat berbeda dan berbobot.

Tujuan selain untuk kualitas individu mahasiswa, program tahfidz ini juga untuk menjunjung martabat kampus yang sudah paten berbasis al Qur’an. Dengan demikian, melihat bahwa  mahasiswa IIQ banyak yang ketika lulus sudah hafal al Qur’an. Seumpama tidak hafal al Qur’an, setidaknya bacaannya sudah tidak bisa diragukan lagi. (Qoqom/ LPM)