Tag: Tarbiyah

  • DEMA Tarbiyah Adakan Workshop Karya Tulis Ilmiah

    DEMA Tarbiyah Adakan Workshop Karya Tulis Ilmiah

    Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah IIQ An Nur Yogyakarta mengadakan workshop karya tulis ilmiah dengan menghadirkan narasumber Qowim Mustofa salah satu dosen IIQ An Nur yang aktif dalam dunia kepenulisan.

    Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Selasa, 2 November 2021 dan bertempat di ruang auditorium IIQ An Nur. Workshop yang bertemakan “Mewujudkan Mahasiswa yang Berkualitas, Produktif, dan Terampil dalam Dunia Kepenulisan” tersebut diikuti sebanyak 80 orang peserta, dengan didominasi oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah serta beberapa mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

    Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan workshop tersebut adalah untuk memberikan wawasan kepada para mahasiswa, terutama mahasiswa semester satu, terkait penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Hal tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh Vina Rezki Ningrum, selaku ketua panitia. Ia berharap, dengan adanya workshop kali ini dapat menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk lebih maksimal dalam menulis karya ilmiah, minimal dalam hal penulisan makalah.

    Dalam sambutannya, ketua DEMA Fakultas Tarbiyah, Faisal Dzulfahmi menambahkan bahwa akan ada rencana tindak lanjut setelah terselenggaranya workshop tersebut. Ia menyampaikan bahwa ke depannya mahasiswa yang mempunyai minat dalam bidang kepenulisan, akan diberikan wadah untuk mengembangkan kemampuannya. “Jadi, setelah ini, tidak selesai dan tidak cukup hanya sampai di program ini saja, tapi akan ada tindak lanjut dan juga akan ada pendampingan yang lebih dalam”, begitu paparnya. 

    Berkenaan dengan hal tersebut, Zainal Fanani selaku Presiden Mahasiswa IIQ An Nur juga menekankan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mulai meningkatkan personal branding, yaitu dengan belajar hal-hal baru, salah satunya dengan terjun di bidang kepenulisan. Menurutnya, dengan mempunyai personal branding dan kemampuan untuk bergerak dalam bidang yang ditekuni, maka hal tersebut dapat membawa pada perubahan besar dalam diri mahasiswa dan nantinya akan berpengaruh di masa depan.

    Dr. Lina, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, turut menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya  workshop karya tulis ilmiah ini. “Saya sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah sangat menyambut baik kegiatan ini, menulis adalah suatu keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang termasuk anda sebagai mahasiswa”, jelas beliau.

    Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan bahwa pihak fakultas akan sangat mendukung baik kegiatan semacam ini, karena dapat meningkatkan keterampilan menulis mahasiswa. Selain itu, beliau juga mendorong para mahasiswa untuk dapat berkompetisi dalam kegiatan tulis menulis, sehingga nantinya akan menjadi sebuah prestasi yang memberikan nilai lebih bagi mahasiswa. 

    Dalam workshop karya tulis ilmiah ini, narasumber Qowim Mustofa memberikan banyak pemaparan terkait materi kepenulisan, mulai dari langkah-langkah membuat karya tulis ilmiah yang baik dan benar, hingga tips-tips untuk dapat mengatasi kesulitan dalam menulis. Menurutnya, menulis bukan hanya sekedar membuat tulisan saja, namun lebih kepada bagaimana seseorang dapat menuangkan gagasannya. “Menulis itu lebih kepada kita menuangkan gagasan”, ujar beliau.

    Selain itu, beliau juga menyampaikan keterkaitan antara menulis dan membaca. Menurut beliau, aktivitas membaca  dan menulis harus menjadi sebuah rutinitas yang seimbang. “Jangan harap bisa menjadi penulis yang baik, kalau tidak mau menjadi pembaca yang baik”, papar beliau. 

    Pewarta : Afriani
    Penulis : Muti’atul Chasanah

  • Tanamkan Nilai Kemanusiaan dengan Donor Darah

    Tanamkan Nilai Kemanusiaan dengan Donor Darah

    Serangkaian kegiatan untuk memeriahkan Peringatan Hari Kartini dan HUT DEMA Fakultas Tarbiyah ke-11 telah terlaksana. Salah satunya, telah dilaksanakan kegiatan donor darah pada hari Kamis (26/2). Acara tersebut dilaksanakan di salah satu ruang kelas IIQ An-Nur Yogyakarta.

    Kegiatan ini merupakan tradisi yang dilakukan setiap kali memperingati HUT DEMA FT (dulunya KST/ Kelompok Study Tarbiyah) yang bekerja sama dengan pihak PMI. Pada tahun ini, DEMA FT  berkesempatan bekerja sama dengan pihak PMI Kabupaten Bantul.

    Dalam kegiatan donor darah tersebut, DEMA FT menargetkan 50 orang pendonor dan akhirnya diperoleh 67 orang calon pendonor. Sedang pihak calon pendonor yakni dari keluarga besar Yayasan An-Nur sendiri. Setelah melewati beberapa tes, akhirnya diperoleh 21 kantong darah.

    Ella, salah satu petugas PMI Kabupaten Bantul sangat mengapresiasi kegiatan sosial ini. Karena dengan adanya kegiatan ini, maka dapat membantu orang lain.

    “Bagus. Soalnya ada yang buat kegiatan sosial. Jadi, bisa membantu orang lain,”ucap Ella.

    Muhammad Basyar Mustofa, selaku Ketua KST Periode 2016-2017 menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuuk kepedulian sosial mahasiswa IIQ An Nur Yogyakarta.

    “Hal ini merupakan kepedulian sosial yang paling sederhana dari mahasiswa. Karena tingginya animo mahasiswa dan masyarakat setempat untuk melakukan donor darah, maka kegiatan ini pun menjadi rutin dilakukan pada setiap moment peringatan harlah,” ucap Basyar.

    Ia berharap agar DEMA Fakultas Tarbiyah dapat bekerja sama dengan PMI kabupaten Bantul dalam kegiatan yang selanjutnya.

    “Semoga untuk kegiatan ke depan bisa bekerja sama lagi,” tambahnya.

    Kegiatan donor darah tersebut dilaksanakan sejak pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 12.00. (Fitri, Harokati)

  • Simaan al-Qur’an Peringatan Hari Kartini dan HUT DEMA Fakultas Tarbiyah ke-11

    Simaan al-Qur’an Peringatan Hari Kartini dan HUT DEMA Fakultas Tarbiyah ke-11

    Kamis (26/4), dalam rangka Peringatan Hari Kartini dan HUT DEMA Fakultas Tarbiyah ke-11 diadakan simaan Alquran. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu ruang lantai satu IIQ An Nur Yogyakarta dan di mushola Komplek Nurul Huda (Ponpes An Nur). Kegiatan ini secara otomatis melibatkan santriwan dan santriwati Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.

    Kegiatan simaan merupakan agenda yang wajib dilakukan setiap kali memperingati HUT DEMA Fakultas Tarbiyah (dulunya KST/ Kelompok Study Tarbiyah). Muhammad Basyar Mustofa, selaku Ketua KST Periode 2016-2017 mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk meningkatkan semangat intelektual mahasiswa sebagai agent of control social.

    “Peringatan Harlah DEMA Fakultas Tarbiyah (dulu harlah KST) bertujuan untuk meningkatkan semangat intelektual dan pergerakan mahasiswa sebagai agent of control social. Tentunya mahasiswa perlu memahami terlebih dulu jati diri mereka sebagai mahasiswa IIQ An-Nur,” ucap Basyar.

    Di sisi lain, karena IIQ An Nur Yogyakarta adalah kampus yang berbasis pada nilai-nilai Alquran, maka di setiap peringatan harlah selalu diadakan simaan Alquran.

    “Sebagai kampus yang berbasis pada nilai-nilai Alquran, para mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ajaran-ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk realitas dari hal tersebut, di setiap moment peringatan harlah harus diadakan simaan Alquran. Alangkah baiknya jika suatu acara disertai dengan Al-Qur’an,” tambahnya. (Fitri, harokati)

  • Debat Ilmiah Untuk Memperingati Hari Kartini

    Debat Ilmiah Untuk Memperingati Hari Kartini

    Rabu, 25 April 2018 dalam memperingati Hari Kartini, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah IIQ An-nur Yogyakarta mengadakan sebuah debat ilmiah. Acara berlangsung di Hall Loby IIQ An-Nur Yogyakarta.

    Acara tersebut dihadiri oleh berbagai perwakilan dari masing-masing kelas yang berjumlah 12 Mahasiswa yakni PAI A  VI, PAI A II, PAI B II, PAI B IV, PAI B VI, dan PAI C II. Acara dimulai pada pukul 14.30 WIB. Tema yang diangkat pada kesempatan tersebut ialah “Degadrasi Moral Di Dunia Pendidikan”.

    Acara diawali dengan penyampaian materi oleh 2 kelompok yang ber-kubu pro dan kontra. Yakni dari PAI B II dengan kontranya yang diwakili oleh Sidiq dan Hendrawan dan PAI A II dengan pendapat pro-nya yang diwakili oleh Rica dan Agus. Masing-masing perwakilan menyampaikan hasil diskusinya dengan lantang dan jelas.

    Ada berbagai pendapat tentang degradasi moral di dunia pendidikan. Salah satu hal yang paling banyak berpengaruh dalam dunia pendidikan adalah faktor keluarga dan lingkungan. Selain itu, media merupakan hal kedua yang dibicarakan pada debat tersebut. Dari berbagai pendapat yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa media diibaratkan seperti pisau. Ia bisa saja bermanfaat, namun juga bisa membinasakan, tergantung orang yang menggunakannya.

    Muhammad Isa Anshori, selaku Ketua Panitia mengungkapkan ucapan terimakasih kepada semua pihak atas terlaksananya kegiatan debat ilmiah se-Fakultas Tarbiyah.

    “Alhamdulillah acara telah terlaksana dengan sukses. Terimakasih atas partisipasi teman-teman yang telah ikut memeriahkan acara ini. Semoga tahun depan acara debat ilmiah dapat dilaksanakan dan lebih meriah lagi,”ucap Isa.

    Acara berlangsung  sampai pada pukul 17.00 WIB. (Tri Listiyaningsih)

  • Dekan Fakultas Tarbiyah  Ingatkan Mahasiswa untuk Memetik Nilai Emansipasi Seorang RA Kartini

    Dekan Fakultas Tarbiyah  Ingatkan Mahasiswa untuk Memetik Nilai Emansipasi Seorang RA Kartini

    SABTU, (21/4), DEMA Fakultas Tarbiyah IIQ An Nur Yogyakarta mengadakan acara Pembukaan Peringatan Hari Kartini. Acara ini sekaligus untuk memperingati HUT DEMA Fakultas Tarbiyah yang ke-11.Tema yang diusung tahun ini adalah “Refleksi Perjuangan RA Kartini dalam Berbudaya Luhur untuk Membangun Bangsa.”

    Acara pembukaan ini dilaksanakan di Lobby IIQ An Nur Yogyakarta. Puluhan audien yang hadir merupakan keluarga besar MI An Nur Yogyakarta dan mahasiswa IIQ An-Nur Yogyakarta delegasi dari Prodi PAI dan PGMI, serta dari Fakultas Ushuluddin .

    Acara tersebut mendapat apresiasi dari Dr. H. Munjahid, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah. Dalam sambutannya beliau menyampaikan nilai penting yang dapat dipetik dari peringatan  Hari Kartini yakni tentang emansipasi wanita.

    “Jadi orang kalau ingin  maju, orang kalau ingin menjadi orang yang hebat, dia harus mampu berpikir melampaui zamannya,” tutur Munjahid.

    Beliau menambahi, jika pada waktu itu RA Kartini berpikir monoton dan biasa-biasa saja, maka perempuan-perempuan Indonesia tidak dapat merasakan bangku sekolah. Oleh sebab itu, kehebatan dari seorang RA Kartini sebagai tokoh emansipasi ini harus dipetik oleh para mahasiswa.

    Beliau juga menjelaskan bahwa terdapat silsilah antara RA Kartini dengan Kyai Sholeh Darat. Kyai Sholeh Darat merupakan guru Bupati Jepara, ayahanda RA Kartini. Dengan demikian, RA Kartini merupakan seorang pahlawan sekaligus seorang yang punya basic agama yang kuat.

    Beliau berharap semoga kegiatan yang dilaksanakan oleh DEMA Fakultas Tarbiyah tidak hanya sekedar formalitas atau kegiatan ceremonial belaka. Akan tetapi harus punya pengaruh terhadap mahasiswa itu sendiri.

    “Semangat untuk mengadakan kegiatan dengan dana yang seadanya dan libatkan seluruh  mahasiswa agar kegiatan lebih berkah dan bermanfaat. Tidak hanya sekedar ritual belaka dan petiklah jiwa Kartini, jiwa kepahlawanannya dan jiwa semangatnya untuk maju, tampil,” tambahnya. (Fitri, Harokati)