Korda IIQ An Nur Gelar Pelatihan Qira’

47105680 342626796323006 3078766406133612544 n - Korda IIQ An Nur Gelar Pelatihan Qira’

Salah satu bentuk eksistensi UKM Korps Dakwah (Korda) IIQ An Nur Yogyakarta ialah melalui keistiqomahan dalam melaksanakan program pelatihan mingguan. Jumat (30 November 2018), latihan mingguan dari divisi Qira’ dan Tahfidz telah terlaksana, kegiatan tersebut merupakan pertemuan kedua dari serangkaian latihan UKM Korda  ke depannya.

Pada kegiatan kali ini dihadiri oleh 12 peserta. Satu di antaranya laki-laki dan 11 lainnya perempuan. Semua peserta yang hadir ialah anggota Korps Dakwah Mahasiswa IIQ An Nur Yogyakarta. Kegiatan ini dibimbing oleh Wahyudi.

“Beliau merupakan alumni Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, yang kini berkesempatan mengajarkan ilmunya di SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta,” ujar Ulya (putri beliau sekaligus peserta).

Dalam latihan ini, sebelum mempraktikkan bacaannya Wahyudi menjelaskan terlebih dahulu bahwa di dalam qira’ terdapat 7 lagu yang menjadi pedoman dalam melantunkan qira’.

“Jika dalam tembang Macapat (yang ada) di Jawa terdapat tembang Pucung, Asmaradana, Dhandhanggula, dan lain sebagainya. Dalam qira’ juga terdapat 7 lagu yang menjadi pedoman bacaannya. Yaitu, bayati, hijaz, nahawan, jihaka, ros, shoba, dan sikah,” ujar Wahyudi.

Latihan ini menggunakan metode mentoring dan pengulangan. Beliau mencontohkan terlebih dahulu bagaimana bacaan qira’ yang baik dan benar, kemudian para peserta menirukan bacaan beliau. Ketika bacaan para peserta belum sesuai, beliau akan mempraktikkan bacaannya lagi sampai lantunan qira’ para peserta dianggap sudah lumayan baik dan benar.

Selain mengulang bacaan tersebut, sesekali beliau juga menunjuk salah satu dari para peserta untuk membacakan qira’ tersebut secara individu.

“Mengingat di dalam qira’ selain (harus) baik dan benar pelafalannya, juga harus memiliki mental yang terasah agar tidak demam panggung,” tambah Umi salah satu peserta.

Sebelum kegiatan berakhir, beliau berpesan agar para peserta berlatihan secara terus-menerus. Sehingga, latihan tersebut bukan hanya di pertemuan ini saja.

“Latihan dengan temannya. Karena dulu ketika latihan saya bisa, tetapi terkadang saya lupa lagunya ketika disuruh mengulanginya lagi,” tambah beliau.

Semoga pesan beliau benar-benar dapat dilaksanakan dan semoga keistiqomahan para peserta melalui latihan mingguan ini dapat menunjang tercapainya cita-cita para peserta pelatihan. (Umi Hasanah)