Tag: KKN IIQ

  • HADRAH SEBAGAI KEKUATAN BUDAYA DAN SENI ISLAMI DI PEDESAAN

    HADRAH SEBAGAI KEKUATAN BUDAYA DAN SENI ISLAMI DI PEDESAAN

    Pundong – Mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ilmu Al Qur’an An Nur Yogyakarta kelompok 2 sudah melakukan berbagai program, salah satunya adalah pelatihan Hadrah oleh adik-adik di Masjid Miftahul ‘Ibad di dusun Panjang, Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta.

    Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada Ahad (04/02/2019) di halaman depan Masjid. Kegiatan ini awalnya dihadiri oleh adik-adik, selang beberapa menit, banyak anak muda juga ikut andil untuk bersama-sama latian. Dengan semangatnya mereka berlatih ini, akhirnya beberapa mahasiswa KKN juga ikut mendampingi kegiatan tersebut, sehingga kegiatan ini semakin meriah di sore hari.

    Menurut mahasiswa KKN dan sekaligus pembina Hadrah, Arifin Setyadi dan Tomi Muslim, kegiatan ini merupakan salah satu program wajib kami setiap 3x seminggu. Harapannya kegiatan ini mampu meneguhkan budaya dan seni Islami di masyarakat secara luas. Tidak hanya itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih tersendiri dalam memakmurkan masjid oleh para generasi muda ke depannya di kampung Panjang ini.

    Sedangkan menurut ketua KKN kelompok 2, Sabirin, “Kegiatan ini akan terus kami lakukan sepanjang kegiatan KKN ini usai. Tidak hanya sampai itu saja, jika pemuda di sini masih membutuhkan kami setelah kami selesai KKN, insya Allah kami akan teruskan dalam pembimbingan. Karema hal ini menjadi sebuah pembelajaran terbaik bagi kelompok kami demi melayani umat dan kamipun terus belajar ke mereka.”

    Dalam kesempatan lain, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Ahmad Shofiyuddin Ichsan, M.A., menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus diapresiasi. Di samping untuk memakmurkan masjid, kegiatan hadrah ini justru sebagai bagian penguatan budaya dan seni Islam di Nusantara yang seharusnya dipertahankan di era milenial saat ini.

    “Sebagai DPL, saya mengapresiasi kegiatan rutinan di masjid oleh mahasiswa-mahasiswi ini. Di saat musim politik, banyak masjid dijadikan alat kampanye, sehingga masyarakat lebih menjauh dari kegiatan-kegiatan di tempat ibadah suci ini. Tetapi dengan kegiatan hadrah ini, setidaknya para mahasiswa/i ini mencoba mengembalikan ke ‘khittah’nya, yakni masjid sebagai tempat ibadah yang menenangkan, menyenangkan, serta memeriahkan dengan berbagai kegiatan yang asyik dan bermanfaat.” Imbuhnya.

    Kegiatan hadrah ini diikuti lebih dari 10 adik-adik dan pemuda dengan latihan pertama tentang kunci-kunci hadrah dan latihan vokal. Kegiatan ini akhirnya ditutup dengan sholawat Badar bersama-sama.

    (Penulis: Maskunah/Nur Faizah)

  • KKN IIQ Memberikan Ceramah di Acara SMK Cokro Aminoto

    KKN IIQ Memberikan Ceramah di Acara SMK Cokro Aminoto

    M. Toha Ziulhaq memberikan ceramah agama dalam acara pengajian siswa dan orangtua murid SMK Cokro Aminoto, Pandak, Bantul. Acara ini dalam rangka pengajian rutin dan doa bersama menghadapi UTS SMK Cokro Aminoto.

    Sabtu, 24/02/2018, 09.00 wib, bertempat di masjid Ar-Rahmah dusun Sapon Sidorejo Lendah Kulonprogo, acara itu berlangsung. Hadir dalam acara itu sekira 125 orang yang terdiri dari guru, siswa, orangtua murid, dan remaja masjid Ar-Rahmah.

    Pengajian ini sebenarnya bertempat di rumahnya Diah Novita, murid kelas 10 SMK Cokro Aminoto yang bertempat tinggal di dusun Sapon. Namun karena perkiraan banyaknya tamu yang datang, seperti biasanya, maka acara ditempatkan di Masjid Ar-Rahmah. Diah yang aktif di Osis membawahi bidang seni budaya dan ketrampilan, juga merupakan guru TPA masjid Ar-Rahmah.

    Dari sama-sama mengajar di TPA ini, Diah meminta Toha Ziaulhaq, KKN IIQ yang bertempat di dusun Sapon, untuk mengisi pengajian yang dilaksanakan oleh SMK Cokro Aminoto di masjid ini.

    Dalam pengajiannya, Toha Ziaulhaq, berpesan agar semua siswa SMK Cokro Aminoto selalu mengutamakan dalam belajar. Sebagai calon penerus masa depan bangsa, ilmu adalah modal paling utama. Semua anak muda harus belajar sesuai dengan apa yang disenangi dan diinginkan. Murid SMK bisa berkontribusi dalam oembangunan bangsa dalam bidang ketrampilan.

    Jangan sampai murid SMK Cokro Aminoto, masih menurut Toha, malah terjerumus ikut dalam geng motor yang meresahkan masyarakat. Toha mengingatkan demikian karena melihat adanya gejala tidak sehat di murid-murid.

    Toha juga sangat bersyukur dan mengapresiasi sebesar-besarnya grup hadroh SMK Cokro Aminoto. Kesenian hadroh dan pengajian semacam ini bisa memberikan semangat belajar dari segi spiritual. Selain belajar, berdoa dan beribadah akan membentuk karakter murid menjadi lebih dewasa dan bertanggungjawab akan masa depannya sendiri. Belajar demi cita-cita sebagaimana harapan orangtua.

    Remaja masjid Sapon yang dipimpin Wawan membantu acara ini.

    Diah, sebagai tuan rumah, mengatakan senang dengan kehadiran KKN IIQ. Selain membantu kegiatan TPA, KKN IIQ juga bisa memberikan pengajian untuk kegiatan di sekolahnya.

    “KKN IIQ benar-benar KKN, Mas. Kuliah Kerja Nyata. Kerjanya nyata. Bisa membaur menjadi satu dalam semua kegiatan masyarakat. Pokok ini KKN is the best.” Kata Diah saat dimintai pendapatnya mengenai KKN IIQ ke XIV.

    Tepat sebelum Dhuhur acara selesai. Sempat bertemu dengan beberapa guru SMK Cokro Aminoto, mereka sangat berterimakasih kepada KKN IIQ yang bersedia memberikan pengajian di acara sekolah. Bahkan mereka berharap akan ada lulusan SMK Cokro Aminoto yang nantinya bisa melanjutkan kuliah di IIQ An Nur Ngrukem. (Marjiyanta)

  • KKN IIQ Melatih Hadroh Remaja Masjid Sapon

    KKN IIQ Melatih Hadroh Remaja Masjid Sapon

    Salah satu program KKN IIQ di desa Sidorejo dusun Sapon adalah menyelenggarakan pelatihan hadroh. Pesertanya adalah remaja masjid al-Iklas dan masjid ar-Rahmah Sapon.
    Foto oleh Marjiyanta
    Berawal dari penawaran program oleh KKN IIQ pada saat menghadiri pertemuan rutin dengan remaja masjid al-Iklas Sapon, pada Sabtu (27/01/2018), program pelatihan hadroh yang ditawarkan dan diamini oleh remaja masjid. Pelatihan diadakan setiap Selasa malam dan Jum’at malam setelah Isak. Pelatihan hadroh didampingi Isti Faidatul Amanah dan Rinto Pranoko. Keduanya memiliki kemampuan bermain hadroh dan juga sebagai vokalis. Peralatan yang digunakan untuk sementara ini menggunakan miliknya Isti. Malam ini, Rabu, 28/02/2018, latihan kembali digelar. Remaja masjid al-Iklas dan ar-Rahmah hadir latihan. Dipimpin Andi, ketua Remaja masjid al-Iklas, remaja masjid Sapon berlatih dengan semangat. Sekira 15 orang ikut berlatih, baik laki-laki dan perempuan. Latihan dimulai sehabis Isak dan berakhir jam dua belas malam. Bagi yang perempuan, biasanya mereka pulang sekira jam setengah sebelas malam. Target dari pelatihan ini, remaja masjid Sapon bisa pentas di acara pengajian yang akan diadakan pada tanggal 10 Maret 2018. Saat pengajian itu diharapkan anggota Remaja Masjid sudah berani tampil di panggung saat acara pengajian nanti. KKN IIQ Sapon menghadirkan dua pelatih yaitu Ricky Viktor dan Hamam Nasirudin, KKN IIQ yang berasal dari dusun Geden. Selain tentunya ditemani oleh KKN IIQ di Sapon. Pelatihan hadroh ini juga mendapat dukungan dari para sesepuh, terutama oleh Dukuh Sapon, Sunardiyanto. Bahkan Sunardiyanto selalu hadir dalam setiap latihan. Sunardiyanto mengatakan senang jika nantinya remaja masjid bisa tampil di acara pengajian. Selain sebagai ajang mengasah mental, juga membuat mereka semangat dalam berlatih. “Harap maklum jika agak sulit melatih mereka, Mas. Seumur hidup baru kali ini mereka belajar alat musik tetabuhan.” Demikian kata Sunardiyanto. “Baru kali ini KKN yang pernah singgah di Sapon mengajari hadroh. Selain bisa meramaikan masjid, juga bisa melatih jiwa berkesenian yang islami bagi remaja masjid.” Tutup Sunardiyanto. (Marjiyanta, 28/02/2018)

    [learn_press_profile]