Tag: KKN 2018

  • KKN IIQ Melatih Hadroh Remaja Masjid Sapon

    KKN IIQ Melatih Hadroh Remaja Masjid Sapon

    Salah satu program KKN IIQ di desa Sidorejo dusun Sapon adalah menyelenggarakan pelatihan hadroh. Pesertanya adalah remaja masjid al-Iklas dan masjid ar-Rahmah Sapon.
    Foto oleh Marjiyanta
    Berawal dari penawaran program oleh KKN IIQ pada saat menghadiri pertemuan rutin dengan remaja masjid al-Iklas Sapon, pada Sabtu (27/01/2018), program pelatihan hadroh yang ditawarkan dan diamini oleh remaja masjid. Pelatihan diadakan setiap Selasa malam dan Jum’at malam setelah Isak. Pelatihan hadroh didampingi Isti Faidatul Amanah dan Rinto Pranoko. Keduanya memiliki kemampuan bermain hadroh dan juga sebagai vokalis. Peralatan yang digunakan untuk sementara ini menggunakan miliknya Isti. Malam ini, Rabu, 28/02/2018, latihan kembali digelar. Remaja masjid al-Iklas dan ar-Rahmah hadir latihan. Dipimpin Andi, ketua Remaja masjid al-Iklas, remaja masjid Sapon berlatih dengan semangat. Sekira 15 orang ikut berlatih, baik laki-laki dan perempuan. Latihan dimulai sehabis Isak dan berakhir jam dua belas malam. Bagi yang perempuan, biasanya mereka pulang sekira jam setengah sebelas malam. Target dari pelatihan ini, remaja masjid Sapon bisa pentas di acara pengajian yang akan diadakan pada tanggal 10 Maret 2018. Saat pengajian itu diharapkan anggota Remaja Masjid sudah berani tampil di panggung saat acara pengajian nanti. KKN IIQ Sapon menghadirkan dua pelatih yaitu Ricky Viktor dan Hamam Nasirudin, KKN IIQ yang berasal dari dusun Geden. Selain tentunya ditemani oleh KKN IIQ di Sapon. Pelatihan hadroh ini juga mendapat dukungan dari para sesepuh, terutama oleh Dukuh Sapon, Sunardiyanto. Bahkan Sunardiyanto selalu hadir dalam setiap latihan. Sunardiyanto mengatakan senang jika nantinya remaja masjid bisa tampil di acara pengajian. Selain sebagai ajang mengasah mental, juga membuat mereka semangat dalam berlatih. “Harap maklum jika agak sulit melatih mereka, Mas. Seumur hidup baru kali ini mereka belajar alat musik tetabuhan.” Demikian kata Sunardiyanto. “Baru kali ini KKN yang pernah singgah di Sapon mengajari hadroh. Selain bisa meramaikan masjid, juga bisa melatih jiwa berkesenian yang islami bagi remaja masjid.” Tutup Sunardiyanto. (Marjiyanta, 28/02/2018)

    [learn_press_profile]

  • Mahasiswa KKN Melakukan Shalat Gerhana bersama Warga Kulon Progo

    Mahasiswa KKN Melakukan Shalat Gerhana bersama Warga Kulon Progo

    Kelompok dusun Sapon KKN IIQ di desa Sidorejo Lendah Kulon Progo, mengumumkan akan diadakannya salat Gerhana Bulan di masjid al-Ikhlas. Tidak seperti biasanya, jamaah Masjid al-Iklas Sapon, pada Rabu malam(31/01/2018), jumlahnya lebih banyak. Sejak sebelum jamaah salat Isak masyarakat sudah tampak berdatangan ke masjid. Setelah jamaah salat Isak, yang dilanjutkan dengan dzikir, Toha Ziaulhaq segera berdiri untuk memberi sedikit pengajian tentang tatacara salat gerhana.

    Setelah Ziaulhaq, menerangkan bahwa Salat Gerhana hukumnya sunat muakad, dia juga menerangkan bacaan niat. Sekalipun salat gerhana tidak wajib, namun termasuk sunah muakad, sunah yang dikukuhkan. Adapun tata caranya seperti layaknya salat sunah dua rakaat seperti biasanya, namun ruku’nya empat kali.

    Toha juga menerangkan, setelah salat selesai, akan dilanjutkan dengan khotbah seperti khotbahnya salat Ied. Pengajian berlangsung sekira lima belas menit, ditambah tanya jawab tentang apa dan bagaimana itu salat gerhana. Setelah dirasa cukup dan tidak ada pertanyaan, Toha segera memulai salat gerhana.

    Setelah salat selesai, tampil sebagai khotib adalah Syamsul Basyar, ketua KKN IIQ dusun Sapon. Dalam khotbahnya Basyar menyampaikan bahwa: kejadian gerhana adalah bukti kebesaran Alloh. Gerhana tidak ada hubungannya dengan kematian dan kehidupan seseorang.

    Mengutip hadits, Basyar mengatakan, ada tiga hal yang diperintahkan Nabi Muhammad ketika terjadi gerhana: Berdzikir, berdoa, dan memohon ampun kepada Alloh. Ia menambahkan bahwa, salat Gerhana Bulan itu tidak sama dengan menyembah bulan. Tidak pula kalau salat Gerhana Matahari itu termasuk menyembah matahari.

    Sekalipun ada ayat al-Qur’an, QS. Fushilat:37, yang mengatakan, yang artinya sebagai berikut:

    “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan, janganlah sembah Matahari maupun Bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.”

    Untuk memahami ayat tersebut, Basyar mengatakan bahwa salat gerhana bukanlah termasuk menyembah Bulan, ataupun matahari. Tetapi justru untuk mengagungkan ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

    Setelah khotbah dan salat gerhana selesai, semua jamaah saling bersalaman sambil membaca sholawat. Selesai salat gerhana, Sunardiyanto sebagai kepala dukuh Sapon mengatakan:

    “Yang jelas, kami sangat berterima kasih kepada KKN IIQ yang telah mengadakan Salat Gerhana. Ini baru pertama kalinya diadakan di masjid kami, Mas. Harapan kami, semoga KKN IIQ bisa memberikan semua ilmunya agar, masyarakat Sapon, secara sosial dan keagamaan bisa lebih meningkat lagi.” Lanjut Sunardiyanto menutup pembicaraan.