Blog

  • Ganjar Pranowo Kunjungi Kampus IIQ An Nur Yogyakarta, Mahasiswa Minta Dialog

    Ganjar Pranowo Kunjungi Kampus IIQ An Nur Yogyakarta, Mahasiswa Minta Dialog

    Yogyakarta—Ganjar Pranowo mengunjungi Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta pada Kamis (25/01). Kedatangannya di kampus berbasis al-Qur’an dan pesantren ini langsung disambut oleh mahasiswa. Dipimpin oleh Presiden Mahasiswa (Presma) IIQ An Nur, Yudi Sipriadi, para mahasiswa meminta Ganjar dialog. Ganjar pun mengiyakan.

    Dialog antara Ganjar dengan mahasiswa IIQ An Nur berlangsung hangat. Mahasiswa menyampaikan keresahan masyarakat terkait pendidikan pesantren, perekonomian kelas bawah, dan jaminan kesehatan untuk warga Nahdliyin yang dirasa kurang diperhatikan.

    “Kita ingin pendidikan, khususnya pendidikan kaum santri, pendidikan pesantren, pendidikan di kalangan warga NU itu dipertegas lagi oleh Pak Ganjar,” ujar Yudi. “Sebab, selama ini, kita melihat pendidikan pesantren, kesehatan dan ekonomi masyarakat marjinal di kalangan Nahdiyin itu masih belum diperhatikan.”

    Ganjar tampak tersenyum bangga melihat dan mendengar aspirasi kritis dari mahasiswa tersebut. Ganjar merespons dengan menegaskan bahwa jika dirinya diberi kemenangan pada Pilpres 2024, ia berjanji akan memperhatikan pendidikan santri, perekonomian dan kesehatan masyarakat Nahdliyin.

    “Kita kasihkan semua, tetapi tidak hanya untuk santri, melainkan untuk semuanya. Jika saya menang mutlak, kamu (Yudi) silakan tanggung jawab untuk menagihnya ke saya,” tegas Ganjar.

    Sontak mahasiswa merespons jawaban Ganjar dengan agak lantang.

    “Siap! Kami aliansi mahasiswa siap mengawal janji bapak tersebut,” ujar Yudi.

    Terakhir, Yudi menyatakan bahwa mahasiswa IIQ An Nur siap menerima kunjungan paslon (pasangan calon) mana pun, dengan catatan siap berdialog, bukan hanya sekadar kampanye semata-mata.

    “Kami membuka ruang untuk semua paslon capres-cawapres yang ingin berkunjung ke IIQ An Nur. Dan, ketika nanti sudah di sini, tentu yang akan kami lakukan adalah berdialog. Dalam dialog itu, kami akan menanyakan apakah gagasan yang diusung paslon terkait kesejahteraan pendidikan di bawah naungan pesantren atau hal-hal apa pun mengenai masa depan warga NU,” tandas Yudi.

  • Jaga Stabilitas Pemilu, DEMA Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta Cetuskan Deklarasi Pemilu Damai

    Jaga Stabilitas Pemilu, DEMA Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta Cetuskan Deklarasi Pemilu Damai

    Yogyakarta—Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Kestabilan dan keamanan harus dijaga bersama. Merespons hal itu, Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta menggelar kegiatan “Gebyar Tafsir Hadis III” dengan menggandeng berbagai pihak, seperti Aliansi Mahasiswa untuk Bantul (AMUBA) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia (FKMTHI) DIY-Jateng.

    Salah satu acara dalam “Gebyar Tafsir Hadis III” adalah “Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta Bersholawat”. Dengan mendatangkan Gus Abdul Haris Hamid, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Istadz, Wonokromo, Plered, Bantul, Bersama Tim Hadrah Subulussalam, kegiatan yang mengangkat tema “Al-Quran Hadis sebagai Spirit Kepemimpinan” ini digelar di halaman kampus pada Rabu (24/01).

    Bersamaan dengan itu, DEMA Ushuluddin IIQ An Nur mencetuskan “Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024”. Deklarasi ini dipimpin oleh Yudi Sipriadi selaku Presiden Mahasiswa IIQ An Nur, didampingi oleh Kordinator AMUBA, Ahmad Tomi Wijaya.

    “Mahasiswa IIQ An Nur tetap memegang independensinya sebagai mahasiswa yang berasaskan agen of control, sebagai bagian dari elemen yang dipertimbangkan, juga untuk mengawal suksesnya Pemilu 2024 dengan aman, damai, dan tenteram bersama dengan kurang lebih 2.000 jamaah dan mahasiswa-santri yang hadir. Kami mengajak dan komit untuk mengawal pemilu berasaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ujar Yudi.

    Senada dengan Yudi, Tomi menyampaikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dan elemen mahasiswa jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berpotensi memecah belah keamanan dan kestabilan negara. Tomi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan siap untuk membantu dan mengawal berjalannya pemilu agar tetap damai hingga tuntas.

  • Kegiatan Tridharma IIQ An Nur Yogyakarta Mendapat Penghargaan Bupati Bantul

    Kegiatan Tridharma IIQ An Nur Yogyakarta Mendapat Penghargaan Bupati Bantul

    Yogyakarta— Institut Ilmu al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi mendapat apresiasi dan penghargaan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bantul. Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, pada acara Forum Perguruan Tinggi dengan mengusung tema “Kolaborasi untuk Meningkatkan Daya Saing Daerah dengan Iptek” yang bertempat di Hotel Ros-In Yogyakarta pada Rabu (24/01).

    Kegiatan Forum Perguruan Tinggi ini dihadiri oleh puluhan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dengan mengikuti beberapa pemaparan dan diskusi terkait peningkatan daya saing Kabupaten Bantul melalui Iptek ke depan. Dengan mengundang dua pemateri professional, yakni Prof. Aris Junaidi, Ph.D. sebagai kepala Lembaga Layanan Perguruan (LLDIKTI) Wilayah V, dan Prof. S. Kompiang Wirawan, Ph.D selaku Direktur UGM Science Techno Park, kegiatan ini banyak mendapatkan berbagai hasil untuk peningkatakan kualitas dan kuantitas daerah melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi.

    “Pemerintah daerah memiliki banyak PR (pekerjaan rumah) yang selama ini terus dimaksimalkan. Sehingga, tidak ada waktu cukup untuk membuat inovasi-inovasi perbaikan. Maka, kolaborasi perguruan tinggi ini sangat dibutuhkan untuk menjalankan simbiosis mutualisme antara keduanya. Kami berharap setiap kegiatan perbaikan, perguruan tinggi harus hadir untuk mem-backing-nya demi penguatan kegiatan pemerintah daerah itu,” ujar Halim.

    Setelah pemaparan Bupati Bantul, dilanjut dengan pemberian penghargaan kepada beberapa perguruan tinggi oleh bupati. Salah satu perguruan tinggi yang menggondol penghargaan itu adalah IIQ An Nur Yogyakarta.

    Menurut Ketua LPPM IIQ An Nur, Ahmad Shofiyuddin Ichsan, M.A., M.Pd., dari hasil Forum Perguruan Tinggi tersebut, alasan IIQ An Nur mendapatkan penghargaan itu adalah karena, di antaranya, selama tahun 2022–2023, IIQ An Nur telah menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi di wilayah Kabupaten Bantul. Tidak hanya itu, dalam penelitian dan pengabdian dosen dan para mahasiswa, IIQ An Nur telah serius memberikan pelayanan dan inovasi kepada masyarakat, salah satunya pada awal tahun 2023 membuat berbagai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kapanewon Piyungan, dan pada akhir tahun 2023 beralih ke Kapanewon Dlingo dengan program-program pemberdayaan yang efektif dan inovatif.

    “Di dalam Forum Perguruan Tinggi tersebut, bapak bupati sangat mengapresiasi beberapa perguruan tinggi. Tentu, ada IIQ An Nur di dalamnya, yang selama beberapa tahun ini telah melakukan program-program Tridharmanya dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Bantul. Hal ini menjadi bukti bahwa kolaborasi IIQ An Nur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dapat berjalan lancar dan penuh tanggung jawab,” ucap Shofi.

    Setelah pemaparan dari dua narasumber, berbagai diskusi dan tanya-jawab dilakukan demi menggali potensi solusi dan perbaikan ke depan. Pada akhirnya, kegiatan Forum Perguruan Tinggi ini ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah.

  • Halaqah dan Dialog Kebangsaan di PP. An Nur Yogyakarta, Mahfud MD: Pemimpin itu Tidak Minta Dipilih

    Halaqah dan Dialog Kebangsaan di PP. An Nur Yogyakarta, Mahfud MD: Pemimpin itu Tidak Minta Dipilih

    YogyakartaDi dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Nabi Muhammad Saw. bersabda kepada sahabat Abdurrahman bin Samurah Ra., “Janganlah engkau meminta jabatan. Jika engkau diberi jabatan karena engkau memintanya, engkau akan dibebani tanggung jawab yang berat. Tetapi, jika engkau diberi jabatan tidak atas permintaanmu, engkau akan dibantu.”

    Itulah hadis yang disitir oleh Mahfud MD ketika mengawali presentasinya dalam “Halaqah dan Dialog Kebangsaan Bersama Prof. Dr. H. Muhammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. (Menkopolhukam RI)” pada Rabu (24/01). Halaqah dan dialog kebangsaan ini digelar di aula Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul.

    “Dulu, waktu saya diminta oleh Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid, red.) menjadi Menteri Pertahanan, saya merasa tidak pantas dan tidak mampu. Saya pun memanggil kolega-kolega saya di NU, Muslimat, dan teman-teman dari Madura untuk menyampaikan maksud saya menolak jabatan itu. Mas Malik Madani (tokoh NU Yogyakarta, red.) bertanya kepada saya, ‘Apakah Dik Mahfud minta jabatan ini?’ Saya pun menjawab, tidak. ‘Kalau begitu, jangan mundur. Sebab, menurut etika politik sebagaimana tersebut dalam hadis, posisi Dik Mahfud sudah benar, tidak minta dipilih, melainkan dipilih.’,” demikian tegas Mahfud bercerita tentang pengalaman pertamanya merangsek ke pusaran kekuasaan.

    Menurutnya, ketika seseorang diberi kekuasaan, ia harus menjalankan kekuasaan itu sejalan dengan fiqhus siyasah (fikih politik), dan tidak melenceng dari itu. Sebab, kekuasaan itu sesungguhnya diberi oleh Allah Swt., dan nantinya akan dicabut lagi oleh Allah Swt., oleh karenanya harus dijalankan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah Swt.

    “Saya diberi amalan oleh Gus Dur supaya dibaca ketika diberi amanah jabatan, yaitu rabbii adkhilnii mudkhala shidqiw wa akhrijnii mukhraja shidqiw waj’allii minladungka shulthaan nashiiraa (QS. al-Israa’ [17]: 80, red.),” ucap Mahfud.

    Kemudian, Mahfud memberikan tips-tips memilih pemimpin menurut fiqh politik.

    “Di dalam kitab Al-Ahkam ash-Shultaniyah, Imam al-Mawardi memberikan rambu-rambu kepada kita sebagai pedoman untuk memilih pemimpin. Ada lima parameter pemimpin itu, yakni harus pintar, harus adil, harus berani, harus sederhana, dan harus sehat jasmani-ruhani,” tegasnya. Hadir dalam acara ini KH. Yasin Nawawi dan para dzurriyah pengasuh PP. An Nur Ngrukem, KH. Azhari Abta, Gawagis, Nawaning, civitas akademika IIQ An Nur Yogyakarta, alumni PP. An Nur Ngrekum, dan para undangan yang lain. (MAF).

  • DEMA Fakultas Ushuluddin IIQ An Nur Helat Gebyar Tafsir Hadis III, Gus Muhammad Afif: Pesan Moral bagi Demokrasi Kita

    DEMA Fakultas Ushuluddin IIQ An Nur Helat Gebyar Tafsir Hadis III, Gus Muhammad Afif: Pesan Moral bagi Demokrasi Kita

    YogyakartaDewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta menghelat “Gebyar Tafsir Hadis III”. Grand opening dilaksanakan pada Senin (22/01) dan ditempatkan di Auditorium IIQ An Nur. Acara yang melibatkan mahasiswa tafsir dan hadis seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (DIY-Jateng) ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari sampai Rabu (24/01).

    Sebelum grand opening dimulai, DEMA Fakultas Ushuluddin IIQ An Nur melazimkan tradisi yang sudah mengakar di lingkungan IIQ An Nur, yakni semaan al-Quran. Hal ini dimaksudkan agar acara Gebyar Tafsir Hadis III berjalan dengan lancar dan membawa manfaat dunia-akhirat bagi semuanya.

    Gebyar Tafsir Hadis III mengusung tema “Al Quran dan Hadis sebagai Spirit Kepemimpinan yang Demokratis”. Tema ini diketengahkan sebagai respons atas kontestasi para calon presiden dan wakil presiden yang akan “bertarung” pada Pemilu 2024. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Pelaksana Gebyar Tafsir Hadis III, Raden Indrajaya, dan Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia (FKMTHI) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (DIY-Jateng) yang sekaligus Presiden Mahasiswa IIQ An Nur Yogyakarta, Yudi Sipriadi, dalam sambutannya.

    “Dengan tema ini, harapannya kita dapat merespons pesta demokrasi yang sebentar lagi akan tiba, tentu dengan konsentrasi kita, yakni ilmu tafsir dan hadis,” ujar Yudi Sipriadi.

    Hal senada disampaikan oleh perwakilan dari Yayasan Al-Ma’had An Nur, Gus Muhammad Afif.

    “Pilpres kali ini tiada duanya dalam sejarah demokrasi kita. Oleh karenanya, perlu bagi kita sebagai orang yang mendalami al-Quran dan hadis untuk memberikan respons agar demokrasi kita kembali menjadi demokrasi yang beretika karena pesan utama al-Quran dan hadis tiada lain adalah etika. Jadi, tema ini merupakan pesan moral bagi demokrasi kita,” tegasnya.

    Turut hadir dalam acara ini Rektor IIQ An Nur Yogyakarta A. Sihabul Millah, Dekan Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta Ihsanuddin, Andriana Wulandari dari DPRD DIY, FKMTHI DIY-Jateng, Aliansi Mahasiswa Bantul, dan beberapa pihak lainnya. (MAF).

  • IIQ An Nur Yogyakarta Teken MoU Internasional dengan Universiti Malaysia Kelantan dan UNWAHAS Semarang

    IIQ An Nur Yogyakarta Teken MoU Internasional dengan Universiti Malaysia Kelantan dan UNWAHAS Semarang

    YogyakartaAsosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Nahdlatul Ulama (AFEBNU) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jawa Tengah mengadakan international conference dalam rangka Memorandum of Understanding and Call for Paper 2024 bersama Universiti Malaysia Kelantan (UMK) pada Senin (15/01).

    Acara yang dihelat di Kampus I Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang mengambil tajuk “Leveraging Global Entrepreneurship Index to Enhance National Competitiveness”, dengan mendatangkan narasumber ahli ekonomi baik dari Indonesia maupun Malaysia. Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), termasuk IIQ An Nur Yogyakarta. Hadir juga Dekan UK Malaysia Zailani bin Abdullah dan Dekan FEBI IIQ An Nur M. Arif Kurniawan.

    BACA: Perkuat Kerjasama Internasional, FEBI IIQ An Nur berkolaborasi dengan Universitas Kebangsaan Malaysia

    Penandatanganan MoU internasional bersama ini menguatkan hubungan antara Indonesia dengan Malaysia, lebih khusus hubungan kerja sama antar Fakultas Ekonomi PTNU dengan Universitas Kelantan Malaysia. MoU dilakukan oleh Rektor UMK Dato’ Razli bin Che Razak, Rektor UNWAHAS KH. Mudzakir Ali, dan Rektor IIQ An Nur Ahmad Sihabul Millah.

    Harapan dari penandatanganan MoU ini, bisa terwujud kerja sama yang lebih intens antara PTNU dengan UMK terkait student mobility, seminar internasional, dan riset Bersama pada waktu-waktu mendatang.

  • Penarikan Mahasiswa KKN IIQ An Nur Yogyakarta di Miri dan Sorowajan, Dukuh: Terlalu Cepat Ditarik

    Penarikan Mahasiswa KKN IIQ An Nur Yogyakarta di Miri dan Sorowajan, Dukuh: Terlalu Cepat Ditarik

    Yogyakarta—Pada Jum’at (12/01) Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta Kembali melakukan penarikan mahasiswa KKN regular angkatan ke-20 di dua tempat, yaitu Padukuhan Miri, Pendowoharjo, dan Padukuhan Sorowajan, Banguntapan, Bantul.

    Wakil Rektor II IIQ An Nur (Atmaturida), Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Miri (Listyowati), dan DPL KKN Sorowajan (Moch. Taufiq Ridho) mengucapkan terima kasih atas kerja sama dua padukuhan tersebut, dan menyampaikan permohonan maaf apabila selama KKN, ada ucapan maupun perbuatan mahasiswa yang kurang berkenan di hati warga.

    Dukuh Miri, Heri Subekti, menyampaikan kesan yang mendalam terhadap kehadiran mahasiswa KKN IIQ An Nur karena aktif membantu menyemarakkan gotong-royong warga yang dirasa belakangan mulai pudar, terutama setelah Karang Taruna lama vakum. Diketahui, mahasiswa KKN IIQ An Nur di Miri turut mensukseskan pemilihan Ketua RT di lingkungan Miri.

    “Acara ‘Miri Bersholawat’ tadi malam adalah momen yang luar biasa bagi kami. Seba, ini pertama kalinya di Miri ada pengajian akbar yang menghadirkan habib dan didatangi oleh banyak jamaah. Sebelumnya, saya mengira acaranya tidak semegah dan segebyar ini,” ucap Heri.

    Hal senada diungkapkan oleh Dukuh Sorowajan, Damanhuri. Menurutnya, kesan warga Sorowajan terhadap mahasiswa KKN IIQ An Nur sangat positif. Mahasiswa disebutkan sangat dekat dengan warga, dan kerja-kerja mereka memberikan sumbangan yang berhaga.

    “Kami sangat apresiatif dengan kehadiran mahasiswa KKN IIQ An Nur di padukuhan kami. Mereka sangat dekat dengan masyarakat. Terlebih, mereka melakukan kerja-kerja pengabdian secara aktif dari pukul 14:00 sampai pukul 22:00 setiap harinya,” ungkap

    Baik Heri maupun Damanhuri sama-sama berharap pada tahun mendatang, IIQ An Nur kembali menerjunkan mahasiswa KKN di dua padukuhan tersebut karena ada banyak problem kemasyarakatan yang perlu diatasi oleh padukuhan di mana bantuan mahasiswa KKN sangat dibutuhkan. Akan tetapi, keduanya sangat menyayangkan bahwa jangka waktu KKN terlalu singkat.

    “Padahal, kita masih memerlukan bantuan teman-teman KKN untuk pengembangan padukuhan,” ucap Damanhuri.

    “Menurut saya, ke depannya masalah jangka waktu KKN itu perlu dievaluasi. Waktu 40-an hari itu, menurut saya, kurang ideal untuk membantu padukuhan mengatasi problem atau mengembangkan potensinya,” cetus Heri. (MAF).

  • Mujahadah Penutupan Semester Ganjil 2023/2024 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IIQ An Nur Yogyakarta

    Mujahadah Penutupan Semester Ganjil 2023/2024 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IIQ An Nur Yogyakarta

    YogyakartaSiang hari selepas Shalat Jum’at, dari dalam Auditorium IIQ An Nur Yogyakarta, terdengar lantunan dzikir. Jajaran dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta menggelar acara “Mujahadah dalam Rangka Penutupan Semester Ganjil T.A. 2023/2024”.

    “Semoga dengan acara mujahadah ini, Ujian Akhir Semester (UAS) berjalan lancar, dan ilmu yang telah didapatkan pada semester ganjil bermanfaat untuk kita semua,” ucap Muhammad Arif Kurniawan selaku Dekan FEBI IIQ An Nur dalam sambutannya.

    Mujahadah di akhir semester merupakan tradisi di lingkungan FEBI IIQ An Nur Yogyakarta. Acara ini senantiasa digelar pada setiap akhir semester. Mujahadah kali ini dipimpin oleh salah satu dosen FEBI IIQ An Nur, Mohamad Faozi.

    “Mewakili jajaran dosen FEBI, secara resmi perkuliahan semester ganjil kita tutup,” ujar Arif di akhir sambutannya. (MAF).

  • Pecah! 2.000 Jamaah Hadir dalam “Dlingo 2 Bersholawat & Perpisahan KKN IIQ An Nur Yogyakarta”

    Pecah! 2.000 Jamaah Hadir dalam “Dlingo 2 Bersholawat & Perpisahan KKN IIQ An Nur Yogyakarta”

    YogyakartaMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta Angkatan XX kelompok 3 yang diterjunkan ke Dusun Dlingo 2 menggelar acara perpisahan dengan warga Dlingo 2 pada Selasa (09/01). Acara ini bertajuk “Dlingo 2 Bersholawat dalam Rangka Festival Anak Sholeh dan Perpisahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IIQ An Nur Dusun Dlingo 2”.

    Acara ini meriah karena diselingi dengan pembagian hadiah untuk anak-anak dan remaja dalam rangka Festival Anak Sholeh yang diakomodir oleh mahasiswa KKN yang bekerjasama dengan Remaja Masjid Dusun Dlingo 2, serta seluruh warga masyarakat Dlingo 2.

    Acara Dlingo 2 Bersholawat ini bersifat umum, tidak hanya dihadiri oleh warga Dlingo 2, namun dari berbagai daerah, bahkan jamaah dari Imogiri hingga Trirenggo, Bantul, turut hadir. Sehingga, jamaah diperkirakan mencapai sekitar 2.000 orang.

    Dalam sambutannya, Parjiono selaku Dukuh Dlingo 2 mengungkapkan pesan dan kesan selama pelaksanaan KKN IIQ An Nur Yogyakarta.

    “Mewakili masyarakat Dlingo 2, saya mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN IIQ An Nur atas kerja sama dan pengabdiannya di Dusun Dlingo 2. Kami juga mengharapkan di tahun yang akan datang, akan ada lagi mahasiswa IIQ An Nur ber-KKN di Dusun Dlingo 2,” ucapnya.

    Mewakili civitas akademika IIQ An Nur Yogyakarta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Hadi Muhtarom, dalam sambutanya mengungkapkan rasa harunya terhadap kegiatan yang dicanangkan oleh mahasiswa bimbingannya itu.

    “Jujur, saya merasa terharu atas antusias masyarakat Dlingo 2 dan sekitarnya. Semoga acara malam ini menjadi kesan yang baik dari mahasiswa kami untuk masyarakat Dlingo 2” ungkapnya.

    Apresiasi juga diungkapkan oleh Lurah Dlingo, Sigit Purnomo. Dalam sambutannya, ia memberikan kesan yang sangat baik terhadap pelaksanaan KKN IIQ An Nur Yogyakarta di Dlingo 2.

    “KKN merupakan bentuk implementasi ilmu agama yang telah didapatkan di kampus kepada masyarakat. Terbukti, pada malam hari ini mampu menghadirkan banyak jamaah dalam majelis shalawat. Bahkan, sejak saya menjadi lurah, baru dari IIQ An Nur yang mampu menggelar acara sebesar dan semarak ini,” ucapnya dengan rasa bangga.

    Acara “Dlingo 2 Bersholawat dalam Rangka Festival Anak Sholeh dan Perpisahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IIQ An Nur Dusun Dlingo 2” menghadirkan Gus Abdul Haris Hamid Al Hafizh, pimpinan Majelis Antal Murtaja, juga dimeriahkan oleh group hadrah Subulussalam dari Wonolelo, Pleret, Bantul.

  • Perpisahan dengan Warga Temuwuh, Mahasiswa KKN IIQ An Nur Yogyakarta Gelar Pengajian Akbar

    Perpisahan dengan Warga Temuwuh, Mahasiswa KKN IIQ An Nur Yogyakarta Gelar Pengajian Akbar

    Yogyakarta—Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta Angkatan XX yang diterjunkan ke Kelurahan Temuwuh menggelar acara seremoni perpisahan KKN dengan warga Temuwuh pada Selasa (09/01). Acara ini bertajuk “Pengajian Akbar dalam Rangka Perpisahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IIQ An Nur Kelurahan Temuwuh” dengan menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren An Nur Yogyakarta, KH. Muslim Nawawi, sebagai penceramah.

    Acara yang mengambil tempat di Taman Kuliner, Lapangan KUD, Temuwuh, Dlingo, Bantul, itu dimeriahkan oleh grup Hadrah Telogo Kautsar Indonesia pimpinan Gus Munada. Sebagaimana rundown, acara dibuka oleh MC, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, kemudian sambutan-sambutan oleh ketua panitia (Erik Wahyu Dimas Pradana), Lurah Temuwuh (Suratno), dan Panewu Dlingo (Agus Jaka Sunarya). Di puncak acara, pengajian keagamaan disampaikan oleh KH. Muslim Nawawi. Selanjutnya adalah pembacaan Maulid Nabi sebelum akhirnya acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Muslim Nawawi.

    Selain warga Temuwuh secara umum, turut hadir dalam acara ini sekitar 100-an tamu undangan, termasuk Lurah Temuwuh, ke-12 dukuh di Temuwuh, Panewu Kapanewon Dlingo, jajaran Pamong Praja, serta RT dan rois di lima dusun yang ditempati mahasiswa KKN (Kapingan, Temuwuh, Lungguh, Ngunut, dan Tanjan). (MAF).

  • Penarikan Mahasiswa KKN IIQ An Nur Angkatan ke-20 Sisakan Kesan Mendalam

    Penarikan Mahasiswa KKN IIQ An Nur Angkatan ke-20 Sisakan Kesan Mendalam

    Yogyakarta—Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta melakukan penarikan mahasiswa KKN angkatan ke-20 di Kapanewon Dlingo, Bantul, pada Kamis (11/1).

    Dalam kegiatan ini, Ketua Panitia KKN, Ahmad Shofiyuddin Ichsan, mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Panewu Dlingo dan jajarannya sebab telah memberi kesempatan mahasiswa IIQ An Nur untuk banyak belajar dengan masyarakat.

    “Beribu-ribu terima kasih kami sampaikan pada Bapak Panewu, Bapak Lurah, dan para Bapak Dukuh karena telah memberi kesempatan pada mahasiswa kami untuk belajar,” ungkapnya dalam kegiatan yang dipandu oleh perwakilan mahasiswa KKN Rahmatang.

    Rektor IIQ An Nur, Ahmad Sihabul Millah, menambahkan bahwa KKN merupakan kesempatan yang berharga untuk belajar dan mengalami secara langsung di masyarakat.

    Kesempatan tersebut tidak bisa didapatkan di kampus. Sebab itu, Sihab menyampaikan banyak terima kasih pada masyarakat Dlingo dan menyampaikan permintaan maaf bila ada sikap mahasiswa yang selama 38 hari di Dlingo kurang berkenan.

    “Kami memohon maaf Bapak Panewu, Bapak Lurah, dan Bapak-bapak Dukuh bila ada dari mahasiswa kami yang selama di sini merepotkan atau semacamnya,” ungkap Sihab.

    Di sisi lain, Panewu Dlingo, Agus Jaka Sunarya, juga mengucapkan terima kasih kepada IIQ An Nur atas kepercayaannya kepada masyarakat Kapanewon Dlingo sebagai tempat KKN. Menurut Agus, 40 hari bersama mahasiswa di Dlingo terasa singkat.

    “Ibaratnya ini baru kenal sudah ditinggal pergi,” ungkapnya.

    Namun, lanjut Agus, betapa pun mahasiswa-mahasiswa memiliki tugas lain di kampus sehingga tetap harus kembali ke kampus.

    “Meski begitu, ke depan, di tahun 2024 ini, kami siap untuk menerima mahasiswa KKN lagi dari IIQ An Nur Yogyakarta,” tegasnya. Dalam acara ini, hadir pula para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), jajaran panitia KKN,  jajaran dukuh, dan sekitar 150 mahasiswa. (ms).

  • Sosialisasi Penerimaan Mahasiwa Baru IIQ An Nur Yogyakarta Tahun Akademik 2024/2025

    Sosialisasi Penerimaan Mahasiwa Baru IIQ An Nur Yogyakarta Tahun Akademik 2024/2025

    Admisi Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta menggelar acara “Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2024/2025” terhadap siswa/siswi kelas akhir Madrasah Aliyah (MA) Al-Ma’had An Nur Yogyakarta pada Rabu (10/01) bertempat di Auditorium IIQ An Nur. Acara ini dihadiri oleh 8 kelas siswa/siswi kelas akhir yang berjumlah total 280 orang, dengan didampingi oleh wali kelas masing-masing.

    Dalam sambutannya, Kepala MA Al-Ma’had, Izzatu Muhammad, memotivasi siswa dan siswi kelas akhir MA Al-Ma’had An Nur untuk melanjutkan studinya di IIQ An Nur. Ada dua hal yang dititiktekankan oleh Izzat mengapa harus kuliah di IIQ An Nur. Pertama, menurut Izzat, dengan kuliah di IIQ An Nur, para siswa/siswi tetap bisa melanjutkan pendidikan di pondok.

    “Santri itu mondoknya harus lama, minimal 7 tahun, agar karakter almamater terserap kuat di dalam diri, juga pendidikan di pondok selesai sempurna, tidak berhenti di tengah jalan. Begitu lulus MA, boyong dari pondok, padahal pendidikannya di pondok belum selesai. Nah, dengan melanjutkan studi di IIQ An Nur, pendidikan di pondok tetap berkelanjutan,” jelas Izzat.

    Kedua, lanjut Izzat, kalau kuliah di IIQ An Nur, pergaulan akan tetap terjaga dalam koridor moralitas pesantren. Kita tahu, pergaulan mahasiswa di luar pesantren, sangat bebas dan bahkan beberapa hampir tanpa batasan.

    “Kalau kuliah di luar, kalian akan bertemu dengan dunia baru, dunia yang sebelumnya tidak dikenal di pesantren, juga bertemu dengan orang-orang baru. Kalian ngekos, lupa waktu, terlelap dalam pergaulan. Bebeda dengan kuliah di sini (IIQ An Nur), waktu dan pergaulan akan tetap terjaga,” lanjut Izzat.

    Senada dengan itu, Rektor IIQ An Nur, Ahmad Sihabul Millah, dalam sambutannya, menjelaskan tentang salah satu alasan utama pendirian IIQ An Nur. Perguruan tinggi ini didirikan oleh KH. Nawawi Abdul Aziz (w. 2014) dengan maksud agar para santri yang hafalan al-Qur’annya belum rampung, tetapi sudah lulus MA, tetap bisa melanjutkan hafalannya hingga rampung sembari tidak terputus studinya. Shihab juga meyakinkan agar para siswa/siswi kelas akhir MA Al-Ma’had An Nur tidak khawatir dengan kualitas pendidikan di IIQ An Nur.

    “Harus diketahui bahwa para dosen IIQ An Nur adalah insan-insan kredibel. Doktornya kini ada enam orang, dan sejumlah yang lain sedang menempuh pendidikan doktoral. Beberapa dosen juga merupakan alumni perguruan tinggi luar negeri, seperti Mesir, Damaskus, dan Tunisia,” demikian papar Sihab.

    Acara intinya, yakni sosialisasi PMB 2024/2025, disampaikan oleh Ketua Admisi PMB IIQ An Nur, Muhammad Arif Kurniawan. Dalam pemaparannya, dengan dibantu oleh slide, ia mengenalkan profil IIQ An Nur secara lengkap, mulai sejarah, visi dan misi, fakultas dan jurusan, kurikulum, kegiatan dan prestasi, fasilitas, lembaga-lembaga, dan lain semacamnya. Di akhir, ia menerangkan tentang waktu dan syarat pendaftaran sebagai mahasiswa baru di IIQ An Nur, jalur-jalurnya, seperti jalur prestasi dan jalur seleksi, materi tes seleksi, wawancara, dan lain-lain.

    “Pendaftaran sebenarnya sudah dibuka sejak tanggal 1 November 2023 dan berakhir 19 Maret 2024. Itu gelombang pertama. Adapun gelombang kedua dari 25 Maret sampai 4 Juni. Dan, gelombang terakhir, gelombang ketiga, dari 24 Juni hingga 20 Agustus 2024,” ujar Arif.

    Setelah itu, sebelum acara ini ditutup, terjadi tanya-jawab antara siswa/siswi kelas akhir MA Al-Ma’had An Nur dengan Arif seputar prosedur, aturan, dan hal-hal lainnya berkaitan dengan PMB 2024/2025.

    Bagi siapa saja yang berminat untuk melanjutkan studi di IIQ An Nur, untuk informasi dan pendaftaran, silakan buka link ini: linktr.ee/pmbiiqannuryogyakarta5. Link ini menyediakan secara lengkap tentang profile IIQ An Nur, alur pendaftaran, biaya akademik, dan lain-lain. (MAF).