Indonesia Menjadi Pelopor Mushaf Isyarat: IIQ An-Nur Gelar Acara Pengenalan dan Praktik
Yogyakarta – IIQ An-Nur menggelar acara spesial bertajuk Pengenalan dan Praktik Mushaf Isyarat yang diselenggarakan di Auditorium kampus pada hari Senin, 20 November 2023. Acara tersebut mendatangkan Muhammad Mundzir, seorang pentashih mushaf di Lajnah Pentanshihan Mushaf al-Qur’an (LPMQ) Kemenag RI dan alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berasal dari Semarang.
Mundzir, yang juga dikenal sebagai salah satu tim penyusun mushaf isyarat di LPMQ , menjadi pembicara utama dalam acara ini. Ia menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pelopor dalam penyusunan mushaf isyarat, ia menyatakan, “Kita harus bangga bahwa Indonesia telah menjadi pelopor dalam penyusunan mushaf isyarat di dunia. Pembakuan cara membaca Al-Qur’an bagi orang Tuli ini menjadi salah satu sumbangan besar dari Kemenag RI di tahun ini.”
Acara tersebut dihadiri oleh peserta dari kelas program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) semester III. Qowim Musthofa, sekaligus pengampu mata kuliah Pentashihan dan Penerjemahan Mushaf Al-Qur’an di IIQ An-Nur, bertindak sebagai moderator sekaligus memandu jalannya acara.
Selain memberikan wawasan tentang mushaf isyarat, Muhammad Mundzir juga menyerahkan buku panduan membaca mushaf isyarat dan mushaf braille juz Amma yang ditujukan kepada fakultas Ushuluddin. Hal ini sebagai upaya untuk memfasilitasi pembelajaran bagi mahasiswa. Harapannya mahasiswa IIQ bisa menjadi fasilitator sahabat Tuli dan tuna netra agar tetap dapat mengakses membaca Al-Qur’an.
Para mahasiswa yang hadir terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ini. Harapan Qowim Musthofa sebagai pengampu mata kuliah Pentashihan dan Penerjemahan Mushaf Al-Qur’an adalah agar kampus IIQ An-Nur dapat menjadi salah satu kampus yang memedulikan sahabat Tuli dan tuna netra, sehingga mereka tetap memiliki kesempatan untuk membaca Al-Qur’an.
Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat kampus terhadap penyelenggaraan mushaf isyarat, serta menginspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk memberikan perhatian lebih terhadap inklusivitas dalam pembelajaran Al-Qur’an.